Pengaruh sistem tanam padi dan populasi ikan terhadap pertumbuhan dan produksi padi (Oryza sativa L.) pada sistem mina padi
Abstract
Percobaan ini bertujuan mengetahui pengaruh sistem tanam padi dan populasi ikan serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi padi. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB di Babakan Sawah Baru, Darmaga, yang terletak pada ketinggian 240 m di atas permukaan laut. Lahan percobaan berjenis tanah latosol dengan curah hujan rata-rata 3300 mm/tahun.
Percobaan dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Juli 2002 Percobaan ini disusun dengan rancangan petak terbagi (split plot). Perlakuan yang dicobakan terdiri dari dua faktor. Sebagai petak utama adalah sistem tanam padi (S) yang terdiri dari S₁ sistem tanam pindah biasa dan S2 = sistem tanam pindah legowo 4:1. Sebagai anak petak adalah populasi ikan per luasan lahan (M) yang terdiri dari Mo tanpa ikan (sebagai kontrol), M₁ = 10 ekor/25 m², M2 20 ekor/25 m² (sesuai rekomendasi), dan My 30 ekor/25 m² Dengan demikian terdapat 8 kombinasi perlakuan. Seluruh perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Setiap petak satuan percobaan berukuran 5 m x 5 m.
Peubah pertumbuhan dan produksi padi yang diamati sebagai data utama adalah sebagai berikut: (a) tinggi tanaman, (b) jumlah anakan, (c) jumlah anakan produktif, (d) jumlah gabah per malai, (e) jumlah malai per rumpun, (f) bobot gabah 1000 butir, dan (g) gabah kering panen. Sementara itu, data pendukung untuk hasil ikan terdiri dari (a) bobot ikan dan (b) jumlah ikan.
Perlakuan sistem tanam padi berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan dan jumlah anakan produktif padi. Sistem tanam biasa menghasilkan jumlah anakan 39.29% dan jumlah anakan produktif 45.28% yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan sistem tanam legowo. Secara umum kedua sistem tanam tidak berpengaruh nyata terhadap komponen hasil dan produksi padi. Meskipun tidak berbeda nyata secara statistika, petak dengan perlakuan sistem tanam legowo menghasilkan jumlah gabah per malai (97.9) lebih tinggi 29.50% daripada system tanam biasa (756) Sebaliknya, jumlah malai per rumpun pada sistem tanam biasa (14.1) mencapa: 45.36% lebih tinggi tetapi tidak nyata secara un statistik. dibandingkan dengan sistem tanam legowo (9.6).
Pada percobaan ini perlakuan populasi ikan dan interaksi sistem tanam padi dan populasi ikan tidak berpengaruh nyata terhadap peubah-peubah yang diamati. Karena itu perlakuan sistem tanam padi dan populasi ikan yang optimal tidak diperoleh pada penelitian ini…