Show simple item record

dc.contributor.advisorWagiono, Yayah K.
dc.contributor.authorWulandari, SM Ika
dc.date.accessioned2024-05-17T02:42:44Z
dc.date.available2024-05-17T02:42:44Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150303
dc.description.abstractPasar buah memiliki sifat mengikuti keinginan konsumen (consumer driven market) sehingga produsen dan pemasar buah harus mampu memenuhi keinginan konsumen agar produknya dapat diterima oleh pasar. Pengemasan buah-buahan mulai dilakukan oleh para pemasar sebagai salah satu sarana untuk menunjang pemasaran. Bentuk kemasannya bermacam-macam mulai dari kaleng hingga sterofoam. Ada berbagai macam jenis buah-buahan yang pernah dikemas dalam kemasan sterofoam dan sudah diperjualbelikan di masyarakat seperti jeruk, apel, mangga, nanas, melon, pepaya, anggur, semangka, pear, dan durian. Rambutan kemasan sterofoam (RKS) belum terlihat diperjualbelikan. Rambutan (Nephelium lappaceum, L) termasuk sebagai buah musiman yang cepat busuk sehingga teknologi penanganan rambutan sangat diperlukan. Salah satu cara sederhana untuk mempertahankan kesegaran buah rambutan adalah dengan memisahkan daging buah dengan kulitnya kemudian dikemas plastik atau sterofoam dan dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Selama ini, proses penjualan rambutan ke konsumen biasanya dalam bentuk ikatan. Rambutan ikatan hanya mempunyai waktu kesegaran sekitar dua sampai tiga hari sedangkan rambutan kemasan sterofoam bisa bertahan hingga kurang ebih sepuluh hari bila dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Selain itu, pengemasan ini memberikan beberapa kemudahan dalam mengkonsumsi rambutan salah satunya adalah praktis dalam hal ini tidak perlu disibukkan dengan pengupasan kulit yang kotor dan bersemut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap perlakuan kemasan pada rambutan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap perlakuan kemasan pada rambutan dan menganalisis penerimaan konsumen terhadap perlakuan kemasan pada rambutan agar dapat diketahui apakah rambutan kemasan sterofoam dapat diterima oleh konsumen. Penelitian ini dilakukan di Perumahan Pondok Pekayon Indah, Bekasi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), mengingat bahwa pasar sasaran RKS adalah golongan menengah atas. Penelitian dilakukan pada bulan Maret April 2001. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan sekunder. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan two stage cluster area sampling. Sampel diambil melalui accidentally sampling sebab ada sampel yang tidak bersedia menjadi responden atau sampel tidak ada di tempat. Proses keputusan pembelian rambutan dimulai ketika konsumen merasakan dan mengenali kebutuhan akan produk tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 51,67 persen konsumen mengkonsumsi rambutan karena rambutan termasuk buah lokal kegemaran. Rambutan rapiah merupakan buah kegemaran (45,98%) konsumen karena rasanya yang manis (41,12%) dan daging buahnya yang "ngelotok" (26,17%). Persepsi konsumen dalam mengupas kulit rambutan menunjukkan bahwa 40 persen konsumen dalam pemenuhan kebutuhannya akan rambutan sering disibukkan oleh kulit rambutan yang harus dikupas terlebih dahulu. Sedangkan sebanyak 38,33 persen konsumen menyatakan bahwa membuka kulit rambutan merupakan seni tersendiri…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddcFood Packagingid
dc.titleAnalisis prefersi konsumen terhadap perlakuan kemasan pada rambutan : di Perumahan Pondok Pekayon Indah, Bekasi Selatanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record