Pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap produksi dan viabilitas benih jagung manis (Zea mays saccharata) pada dua tingkat populasi
View/ Open
Date
2003Author
Sriwidiarti ON, Yanti
Budiarti, Tati
Sujiprihati, Sriani
Metadata
Show full item recordAbstract
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi penggunaan pupuk organik dan tingkat populasi yang efektif agar diperoleh produksi benih jagung manis yang tinggi dengan viabilitas yang tinggi. Percobaan ini dilaksanakan di kebun percobaan IPB di Leuwikopo dan dilanjutkan di Laboratorium Imu dan Teknologi Benih, BDP Fakultas Pertanian, IPB di Leuwikopo pada bulan Maret sampai dengan Juli 2002.
Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi, dengan populasi sebagai petak utama, dan dosis pupuk sebagai anak petak. Faktor populasi terdiri atas dua taraf yaitu populasi I (J1) = 53 333 tanaman/ha (jarak tanam 75 cm x 25 cm) dan populasi II (J2) = 83 333 tanaman/ha = (jarak tanam 60 cm x 20 cm). Faktor pemupukan terdiri atas enam taraf yaitu P₁ = pupuk kandang 5 ton/ha, P2 = pupuk kandang 5 ton/ha + ½ dosis pupuk buatan, P3 = pupuk kandang 5 ton/ha + 1 dosis pupuk buatan, P4 = pupuk kandang 10 ton/ha, P5 = pupuk kandang 10 ton/ha + ½ dosis pupuk buatan, P = 10 ton/ha pupuk kandang + 1 dosis pupuk buatan. Dosis pupuk buatan yang digunakan adalah Urea (45% N) 200 kg/ha, SP-36 (36% P2O5) 400 kg/ha, KCl (45% K2O) 200 kg/ha. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Benih yang digunakan adalah Jagung Manis IPB I yang merupakan hasil seleksi Pusat Studi Pemuliaan Tanaman IРВ.
Peningkatan populasi dari 53 333 tanaman/ha menjadi 83 333 tanaman/ha menurunkan komponen produksi per tanaman yaitu panjang tongkol, jumlah baris per tongkol, potensi tongkol, bobot tongkol dengan kelobot per tanaman, bobot tongkol tanpa kelobot per tanaman dan bobot benih per tanaman sebesar 14.42%, 3.27%, 15.91%, 22.77%, 21.46%, dan 30.97%. Peningkatan populasi tidak meinpengaruhi viabilitas benih yang dihasilkan dengan tolok ukur daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, bobot kering kecambah normal, dan kadar air benih. Variasi dosis pemupukan mempengaruhi tinggi tanaman, komponen produksi (bobot tongkol
dengan dan tanpa kelobot per tanaman dan per petak, panjang tongkol, serta
bobot benih per tanaman dan per petak), namun tidak berpengaruh terhadap
viabilitas benih.
a Hak cipta milik Komponen produksi tertinggi sebagian besar dihasilkan oleh pemupukan dengan 10 ton/ha pupuk kandang dilengkapi satu dosis pupuk buatan, namun hasilnya tidak berbeda nyata dengan pemupukan 10 ton/ha pupuk kandang yang dilengkapi setengah dosis pupuk buatan.
IPB Universit Analisis usaha tani dilakukan terhadap potensi produksi benih per hektar setiap perlakuan pemupukan pada kedua populasi. Hasil analisis usaha tani menunjukkan bahwa laba tertinggi dihasilkan oleh pemupukan 10 ton/ha pupuk kandang yang dilengkapi setengah dosis pupuk buatan dan diaplikasikan pada populasi 83 333 tanaman/ha. Perlakuan tersebut memiliki nilai BEPpe yang rendah yaitu Rp 6 128,33 dan nisbah R/C serta B/C tertinggi (2.45 dan 1.45). Pemupukan dengan 10 ton/ha pupuk kandang yang dilengkapi dengan satu dosis pupuk buatan menghasilkan laba tertinggi pada populasi 53 333 tanaman/ha, dengan nilai BEPpe Rp 6 730.11 dan nilai R/C serta B/C berturut-turut 2.23 dan 1.23. Perlakuan pemupukan dengan 10 ton/ha pupuk kandang dilengkapi dengan setengah dosis pupuk buatan menghasilkan keuntungan rata-rata yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan yang dilengkapi satu dosis pupuk buatan, pada kedua populasi…dst