Analisis finansial usahatani bunga potong krisan PT. Alam Indah Bunga Nusantara, desa Kawungluwuk kecamatan Sukaresmi kabupaten Cianjur Jawa Barat
Abstract
Sektor pertanian masih akan tetap menjadi sektor unggulan pada abad XXI ini. Sehingga agribisnis perlu mendapat perhatian yang serius untuk dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dan jika dilihat dari sumberdaya yang ada Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar dalam pengembangan agribisnis ini. Salah satu sub sektor pertanian yang mendapat perhatian cukup besar dewasa ini adalah hortikultura. Diantara produk hortikultur yang semakin digemari saat ini adalah tanaman hias. Hai ini sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk perkotaan dan perubahan nilai terhadap bunga.
Dari data yang ada walaupun terjadi peningkatan produksi dalam negeri tetapi Indonesia masih melakukan impor tanaman hias, hal ini mencerminkan adanya exess demand. Masalahnya adalah bagaimana memberikan insentif (daya tarik) bagi para pelaku agribisnis untuk dapat meningkatkan produksi dan produktivitasnya. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan usaha ekstensifikasi dan intensifikasi. Usaha intensifikasi dapat berupa peningkatan menejemen usaha, misalnya dengan mengkaji kembali kelayakan usaha, menganalisis usahatani dan pemasarannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial, mengetahui keragaan, mengetahui sistem pemasaran usahatani bunga krisan. Dan diharapkan dapat menjadi gambaran usaha bagi para pelaku agribisnis untuk mengembangkan produksi tanaman hias dan menjadi informasi awal untuk penelitian selanjutnya.
Penelitian ini dilakukan pada PT Alam Indah Bunga Nusantara (AIBN) di Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Dan berlangsung pada bulan September-Oktober 2002. Data yang digunakan merupakan data sekunder dan data-data dari instansi lain yang berhubungan. Analisis yang dilakukan antara lain analisis finansial, usahatani dan pemasaran, sehingga dapat ditentukan layak tidaknya usaha bunga potong krisan tersebut. Analisis finansial dengan menggunakan kriteria NPV, IRR, Net B/C dan MPI, kemudian dilakukan analisis sensitivitas dan swiching value. Analisis sensitivitas dilakukan dengan merubah skenario 0 menjadi skenario 1, penggunaan df yang berbeda (12% dan 17%) dan melakukan perubahan-perubahan pada sisi output, menurunkan harga output sebesar 0,21%, 6,88% dan 26,32% maupun inputnya, dengan meningkatkan harga input (pestisida) 10%, 20% dan 30%. Analisis ushatani yang dilakukan meliputi analisis pendapatan dan tingkat efisiensinya (Net R/C). Sedangkan dalam analisis pemasaran dilakukan analisis saluran pemasaran dan fungsi pemasaran….dst