Show simple item record

dc.contributor.advisorKusnadi, Nunung
dc.contributor.authorSelamet, Rahmat
dc.date.accessioned2024-05-16T00:36:58Z
dc.date.available2024-05-16T00:36:58Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149950
dc.description.abstractBeras merupakan bahan pangan yang sangat penting, karena beras merupakan makanan pokok sebagian besar bangsa Indonesia dengan kelas sosial yang beragam, baik dilihat dari pekerjaan, tingkat pendapatan, kekayaan dan variabel kelas sosial lainnya. Di samping permintaan beras secara kuantitas, tuntutan konsumen terhadap mutu beras pun meningkat seiring dengan perubahan di berbagai bidang kehidupan yang mempengaruhi preferensi konsumen. Di pasar dalam negeri sendiri, sekarang ini produsen dan pedagang beras lokal bersaing dengan distributor beras impor yang unggul dari segi harga dan mutu. PB Dalam keadaan seperti ini, pelaku pemasaran beras yang benar-benar mengerti keinginan konsumenlah yang akan unggul dalam persaingan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses keputusan konsumen dan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dengan kelas sosial yang berbeda dalam pembelian beras, serta menyusun strategi pemasaran beras sesuai dengan segmen konsumen yang dituju pelaku pemasaran beras. Lokasi penelitian di Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah yang ditetapkan secara purposive, karena penduduknya mempunyai latar belakang status sosial ekonomi yang beragam dan memperoleh beras melalui pembelian. Metode penelitian yang digunakan adalah survey sampel. Sedangkan teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified random sampling. Lapisan populasi dibuat berdasarkan data BKKBN yang disederhanakan menjadi dua kelompok yaitu kelas bawah (Keluarga Pra Sejahtera, KS I dan KS II) dan kelas atas (KS III dan KS III plus). Dari masing-masing kelas diambil secara acak 30 responden, sehingga jumlah seluruh responden adalah 60 orang. Pengumpulan data untuk memperoleh data primer dilakukan dengan cara wawancara yang dipandu kuisioner. Selain data primer, dikumpulkan juga data sekunder yang diperoleh dari berbagai lembaga-lembaga terkait. Untuk menganalisis data primer digunakan analisis statistika deskriptif dan analisis faktor. Pada tahap pencarian kebutuhan, kelas bawah maupun kelas atas memiliki keterlibatan yang tinggi terhadap beras. Sebagian besar menyatakan makan nasi (beras) sudah menjadi kebiasaan dan dianggap lebih mengenyangkan. Hal tersebut tak mengherankan, karena kelas bawah didominasi suku Sunda dan kelas atas didominasi suku Jawa yang makanan pokoknya beras. Tingkat keterlibatan kelas bawah terhadap beras lebih tinggi dibandingkan kelas atas. Rata-rata konsumsi per orang anggota rumah tangga kelas bawah 0,23 kilogram per hari, lebih tinggi dibanding kelas atas yang hanya 0,16 kilogram per hari. Hal ini terjadi karena rendahnya tingkat pendapatan kelas bawah yang mengakibatkan keterbatasan daya beli terhadap bahan pangan lain…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis proses keputusan konsumen dalam pembelian beras dan strategi pemasaran berasid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record