Analisis Dampak Pemberlakuan Tarif dan Non Tariff Measures (NTMs) terhadap Kinerja Ekspor Kakao Indonesia ke Negara Tujuan Ekspor Utama
Abstract
Adanya batasan tarif yang diberlakukan dalam perdagangan membuat
negara mitra dagang memberlakukan tindakan non-tarif (NTMs) sebagai bentuk
proteksi pada produsen domestik dalam menghadapi persaingan dengan produk
asing. Penggunaan NTMs yang paling banyak diberlakukan yaitu Sanitary and
Phytosanitary (SPS) dan Technical Barriers to Trade (TBT). Salah satu komoditi
unggulan ekspor subsektor perkebunan yang menghadapi NTMs yaitu kakao.
Metode yang digunakan yakni analisis deskriptif melalui pendekatan inventory
(coverage ratio dan frequency index) dan model gravity untuk mengukur dampak
tarif dan NTMs. Hasil pendekatan inventory menunjukkan bahwa Kanada
merupakan negara yang memberlakukan NTMs berupa SPS dan TBT terbanyak.
Pada hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel tarif berpengaruh signifikan
terhadap ekspor kakao Indonesia dengan koefisien negatif masing-masing sebesar
0.017 dan 0.016. Variabel coverage ratio dan frequency index untuk SPS dan TBT
juga berpengaruh signifikan terhadap ekspor kakao Indonesia. Kedua variabel ini
memiliki koefisien positif dengan nilai masing-masing sebesar 0.0074; 0.0044;
0.0065; dan 0.0046.