Pengujian cepat viabilitas benih tusam (Pinus merkusii Jung. et de Vriese) dengan kontras radiografi
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bahan pengontras yang terbaik pada pendugaan viabilitas benih Pinus.
merkusii dan pengaruhnya serta menentukan kunci interpret- asi benih viabel dan benih non viabel Pinus merkusii berdasarkan kontras radiografi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Teknologi Benih, Bogor, yang ber- langsung dari bulan Februari 1994 sampai bulan Mei 1994.
Penelitian dilakukan dua tahap yaitu penentuan para- meter mesin sinar X untuk mendapatkan gambar struktur benih yang mempunyai kontras dan ketajaman yang baik dan dilanjutkan dengan penentuan bahan pengontras terbaik dan pengaruhnya terhadap viabilitas benih Pinus merkusii. Per- cobaan kedua menggunakan rancangan acak lengkap faktorial Faktor pertama adalah bahan pengontras yang terdiri dari BaCl2, KI dan Nal. Faktor kedua adalah konsentrasi yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0%, 10%, 20% dan 30%. Faktor ketiga adalah lama perendaman dalam bahan pengontras yang terdiri dari 3 taraf yaitu 15 menit, 30 menit dan 45 menit. Masing-masing perlakuan diulang 3 kali dengan menggunakan 50 butir benih Pinus merkusii.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada peneli- tianpendahuluan diperoleh parameter mesin sinar X untuk mendapatkan radiograf terbaik benih Pinus merkusii pada tegangan (KVp) 14 Kilovolt, kuat arus (mA) 5.5 A, lama penyinaran (et) = 12 detik, jarak fokus film ke obyek (FFD) 25 cm dan penempatan film (OFD) langsung di atas film sinar X.
Pemberian bahan pengontras BaCl2, KI dan Nal berpe- ngaruh terhadap nilai viabilitas benih Pinus merkusii pada tolo ukur daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan spontani- tas tumbuh benih. Viabilitas benih akan semakin menurun dengan bertambahnya konsentrasi dan lama perendaman ke dalam bahan pengontras. Namun demikian respon penurunan viabilitas benih tergantung pada jenis bahan pengontras yang digunakan.
Bahan pengontras BaCl2 berpengaruh menurunkan viabi- litas benih Pinus merkusii pada konsentrasi 30% dan lama perendaman 30 menit. KI dan Nal berpengaruh menurunkan viabilitas benih pada konsentrasi 10% dan lama perendaman untuk KI 45 menit dan Nal 15 menit. Penurunan viabilitas benih disebabkan pengaruh racun dari bahan pengontras khususnya Nal dan KI dengan semakin pekatnya konsentrasi larutan yang digunakan. Pengaruh yang ditimbulkan adalah…dst