Show simple item record

dc.contributor.advisorKrishnamurthi, Yayok Bayu
dc.contributor.authorYuliawaty
dc.date.accessioned2024-05-14T00:42:20Z
dc.date.available2024-05-14T00:42:20Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149444
dc.description.abstractHakekat pembangunan nasional menurut GBHN 1993 adalah penibangunan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruhnya, di segala sektor yang ada, umumnya dan sektor pertanian khususnya. Guna mensukseskan pembangunan tersebut, salah satu aspek yang sangat menentukan keberhasilannya adalah sumberdaya manusia, sebagai pengelola, pelaksana dan pemasar hasil pembangunan. Dua isyu pokok dalam sumberdaya manusia yang sering disoroti dewasa ini adalah produktivitas nasional dan tingkat upah tenaga kerja. Salah satu indikator produktivitas yang digunakan adalah upah dan indikator kualitas manusia adalah kebutuhan fisik minimum. Penelitian ini didasarkan pada ilmu Ekonomi Produksi dan Ekonomi Sumberdaya Manusia, dengan asumsi-asumsi: (1) pasar persaingan sempurna, (2) penggunaan input-input selain tenaga kerja, dianggap konstan, (3) terjadi mobilitas tenaga kerja antar tiap divisi, (4) waktu kerja sebulan 25 hari kerja, dengan delapan jam kerja per hari. Tingkat produktivitas tenaga kerja dinyatakan dalam nilai produktivitas marjinal (Value Marginal Physical Product of labor), diperoleh dari penggandaan nilai Marginal Physical Product of labor (MPP) dengan harga produk tertimbang dari masing-masing divisi. PT XYZ sebagai lokasi praktek lapang penulis, adalah perusahaan makanan kecil yang telah berkecimpung selama 23 tahun, dalam perekonomian nasional. Perusahaan ini memproduksi cokelat, snack, jelly, mie, ebision dan wafer (sedang dalam percobaan), yang ditujukan untuk konsumen kelas menegah ke bawah. Slik IPB Berdasarkan hasil penelitian, ternyata VMPP of labor secara keseluruhan pada tiap-tiap divisi sangat tinggi, tertinggi pada divisi snack dan mie, sedangkan terendah pada divisi jelly. Besarnya VMPP ini tidak diimbangi dengan pemberian tingkat upah pokok yang seimbang, yang besarnya Rp.4.900,00 meskipun lebih besar 6,52 persen dari upah minimum regional (UMR) daerah Jakarta Raya, tahun 1994. Nilai KFM aktual dari tenaga kerjanya sebesar Rp.4.043,47 sehari atau Rp.121.304,10, lebih besar 1,81 persen dari KFM yang ditetapkan pemerintah (hasil perhitungan BPS) tahun 1994 sebesar Rp.119.150,00…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis perbandingan upah minimum nilai produktivitas marjinal dan kebutuhan fisik minimum : Kasus PT. XYZ, Cengkareng, Jakarta Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record