Biodegradasi limbah minyak berat oleh Bacillus sp. ICBB 9461 dan ICBB 7859 dalam media cair dengan penambahan surfaktan Tween 80
View/ Open
Date
2012Author
Gustiyana, Wildan Dhea
Santosa, Dwi Andreas
Sudadi, Untung
Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah minyak dapat didegradasi oleh mikrob karena kemampuannya
menghasilkan enzim yang selektif terhadap minyak sebagai substratnya.
Penggunaan surfaktan bersama dengan inokulasi bakteri diketahui dapat
meningkatkan proses biodegradasi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji
kemampuan isolat bakteri terpilih Bacillus sp. ICBB 9461 dan ICBB 7859 dan
penambahan surfaktan Tween 80 dalam biodegradasi hidrokarbon minyak berat
pada media cair. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknlogi Tanah,
Departemen Ilmu tanah dan Sumberdaya Lahan IPB dan Laboratorium
Bioteknologi Lingkungan, Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology
(ICBB), Bogor.
Pengukuran kurva standar pertumbuhan masing-masing isolat dilakukan
dalam media Luria Bertani selama 48 jam dengan membandingkan variabel
kerapatan optik dan satuan pembentuk koloni (SPK). Pengukuran konsentrasi
Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) dilakukan secara gravimetrik. Perlakuan
yang diuji adalah inokulasi Bacillus sp. ICBB 9461 (B1), ICBB 7859 (B2) dan
tanpa bakteri (B0) serta dengan dan tanpa surfaktan (S1 dan S0). Pada 100 ml
media minimal cair, masing-masing isolat diinokulasikan hingga mencapai
kepadatan populasi 1x 106
sel/ml. Konsentrasi minyak dalam media adalah
10.43% dan 30.34% TPH. Surfaktan Tween 80 digunakan pada dosis critical
micelle concentration, yaitu 15 ppm. Selama penelitian setiap seminggu diberikan
penambahan nutrien 10 ppm P dan 20 ppm N dalam bentuk KH2PO4 dan
NH4NO3.
Hasil pengukuran kurva standar pertumbuhan menunjukkan bahwa isolatisolat bakteri tersebut mengalami fase adaptasi pada selang waktu 4-8 jam dan
fase pertumbuhan eksponensial pada selang waktu 8-40 jam. Percobaan
dihentikan sebeum kultur bakteri memasuki fase stasioner. Selama 4 minggu,
Bacillus sp. ICBB 9461 dan ICBB 7859 dapat mendegradasi hidrokarbon limbah
minyak dari 10.43% menjadi 0.98% dan 1.00% TPH, serta dari 30.34% menjadi
10.31% dan 11.75% TPH. Penggunaan surfaktan mempercepat proses degradasi
dari 10.43% menjadi 0.54% dan 0.63% TPH, serta dari 30.34% menjadi 8.63%
dan 8.99% TPH. Minyak 10.43% TPH terdegradasi lebih baik (sebesar 92.6%)
dibandingkan minyak 30.34% TPH yang hanya dapat terdegradasi 67.1%.