| dc.description.abstract | Perairan Utara Pulau Batam-Bintan mempunyai potensi sebagai tempat berbagai aktivitas manusia antara lain adanya penggalian pasir laut dan lalu lintas kapal. Sementara di Perairan Laut Natuna merupakan perairan laut terbuka yang relatif tidak ada kegiatan.
Kelompok organisme yang banyak kaitannya dengan wilayah laut adalah plankton, khususnya fitoplankton. Fitoplankton memegang peranan penting sebagai mata rantai makanan dan merupakan organisme autotrof yang mampu memanfaatkan senyawa anorganik menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis dan selanjutnya menjadi makanan bagi komunitas-komunitas lainnya.
Berdasarkan hal di atas, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur komunitas fitoplankton dan keterkaitannya dengan parameter fisika-kimia perairan di Utara Pulau Batam-Bintan dan Perairan Laut Natuna.
Penelitian ini menggunakan data sekunder fitoplankton dan parameter fisika- kimia perairan Utara Pulau Batam-Bintan (7 stasiun) dan Perairan Laut Natuna (8 stasiun) yang diperoleh dari Studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) pada proyek pipanisasi gas bawah laut di Kabupaten Dati II Kepulauan Riau dan Kotamadya Batam, Propinsi Dati I Riau, pada bulan April 1998 yang kemudian diolah pada bulan Juni-Juli 1999. Adapun data yang diolah dan dipelajari meliputi parameter fisika dan kimia, yaitu: suhu, TSS, kekeruhan, salinitas, pH, DO, ammonia, nitrit, nitrat dan orthofosfat serta parameter biologi yaitu fitoplankton.
Analisis data yang dilakukan berupa analisis komposisi dan kelimpahan fitoplankton; Indeks biologi yang meliputi: Indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi; analisis kesamaan antar stasiun yaitu Indeks Bray-Curtis dan Indeks
Similaritas Canberra serta uji statistik yaitu analisis regresi linier berganda.
Jenis-jenis fitoplankton yang terdapat di Perairan Utara Pulau Batam-Bintan terdiri dari 3 kelas dan 25 genus, yaitu kelas Bacillariophyceae (20 genus), kelas... | id |