Show simple item record

dc.contributor.advisorAsmarantaka, Ratna Winandi
dc.contributor.authorAkuan, Siti Karyani
dc.date.accessioned2024-05-13T01:51:56Z
dc.date.available2024-05-13T01:51:56Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149231
dc.description.abstractTanaman kapas adalah salah satu komoditi perkebunan yang diprioritaskan untuk dikembangkan pada Pelita VI ini mengingat 60.00 persen dari komposisi penggunaan bahan baku industri tekstil Indonesia masih menggunakan serat kapas (Dirjen Perkebunan, 1993) dan hanya sekitar 3.00 persen kebutuhan serat kapas tersebut yang dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri (Departemen Pertanian, 1992). Pengembangan tanaman kapas sejak tahun 1979 diarahkan dengan sistem Intensifikasi Kapas Rakyat dengan tujuan un- tuk meningkatkan pendapatan petani, memperluas lapangan kerja serta mengurangi ketergantungan pada impor serat kapas (Departemen Pertanian, 1985). Untuk mencapai ketiga tujuan tersebut secara simultan, kebijaksanaan pengem- bangan kapas diarahkan bukan dengan pola monokultur tetapi tumpangsari atau tumpanggilir dengan tanaman lain. Kebijaksanaan ini berkaitan dengan beberapa hal diantaranya adalah bahwa pola tumpangsari atau tumpanggilir dapat meningkatkan pendapatan, meningkatkan intensitas penggunaan lahan, memperkecil resiko petani, dan merupakan salah satu cara untuk pengendalian hama secara budidaya (Soebandrijo, 1989). Strategi ini memberi kebebasan kepada petani untuk mengalokasikan sumberdaya yang ada sesuai dengan kondisi mengal masing-masing untuk menentukan pola tanam yang diinginkan. Sebagai implikasinya diperlukan berbagai perencanaan pengaturan pola tanam dan ketepatan dalam pengalokasian sumberdaya khususnya sumberdaya lahan, modal dan tenaga kerja yang sifatnya terbatas sehingga diperoleh hasil optimal. Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah apakah pola tanam aktual dan pengalokasian sumber daya di tingkat petani telah efisien sehingga dapat memberikan tingkat pendapatan yang maksimum. Tujuan penlitian ini adalah untuk mengevaluasi pola tanam yang biasa diterapkan petani, mencari pola tanam yang optimal diantara berbagai alternatif, melihat pola penggunaan factor produksi serta melihat faktor produksi yang menjadi kendala dan faktor produksi yang berlebih…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleoptimalisasi pola pertamanan kapas- non kapas di Kecamatan Kaliwungu Jawa Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record