Suatu Studi Tentang Hubungan Antara Kondisi Oseanografis Dengan Hasil Penagkapan Jenis-Jenis Tuna dan Cakalang di Perairan Indonesia

Abstract

Penentuan fishing ground tuna dan cakalang selama ini, masih dilakukan dengan jalan menerka-nerka dan melihat data penangkapan pada bulan yang sama, yang kurang efisien bagi usaha penangkapan. Tuna dan cakalang mempunyai penyebaran secara vertikal den horizontal. Kelimpahan tuna dan cakalang di suatu perairan ditentukan oleh kondisi oseanografis perikanan tersebut.. Pengetahuan oseanografi dapat memberi suatu petunjuk mengenai keadaan perairan yang baik bagi suatu usaha perikanan tuna den cakalang. Perhitungan suatu kelimpahan tuna dan cakalang di perairan tertentu biasanya dilakukan dengan menghitung hasil tangkapan tiap unit usaha dengan untuk longline biasanya dengen hook rate. Dalam penelitian ini dipergunakan dua kelompok data, ialah data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer di Lautan Indonesia, Laut Bali dan Laut Flores. Hasil pengamatan menunjukan bałwa nilai hok rate berkisar antara 0.53% sempai dengan 2.52%, dengan komposisi jenis tangkapan yang terbanyak yellowfin, kemudian bigeye, skipjack serta species yang lain. Suhu permukaan berkisar antara 29.1°/00 sampai dengen 32.3°/co. Ternyata suhu permulaan cenderung, mempengaruhi hasil tangkapan jenis-jenis tuna dan cakalang. Salinitas permukan cenderung pula mempengaruhi hasil penangkapan jenis-jenis tuna dan cakalang.