Analisis peramalan penawaran dan permintaan minyak sawit Indonesia
Abstract
Total produksi kelapa sawit dunia, 80% dihasilkan oleh Malaysia dan Indonesia. Produksi minyak sawit Indonesia sebagian besar terserap oleh industri minyak goreng. Industri minyak goreng di Indonesia umumnya menggunakan bahan baku minyak sawit dan minyak kelapa, namun dari tahun ke tahun kontribusinya telah didominasi oleh minyak goreng asal sawit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran minyak sawit dan permintaan minyak sawit Indonesia baik untuk konsumsi industri di dalam negeri maupun untuk ekspor; sejauhmana perkembangan industri minyak goreng di dalam negeri serta pengaruhnya terhadap permintaan minyak sawit; dan bagaimana kecenderungan besarnya penawaran dan permintaan minyak sawit tersebut di masa yang akan datang untuk mengimbangi perkembangan industri olah lanjutnya di dalam negeri.
Bila dibandingkan dengan produksinya ternyata kapasitas produksi yang dimiliki industri minyak goreng di dalam negeri menunjukkan kelebihan kapasitas. Sampai tahun 1992 diperkirakan produksi minyak goreng sawit hanya mencapai 31,25% dari kapasitas totalnya. Hal tersebut. terjadi disebabkan kuatnya pengaruh proteksi yang selama ini dilakukan pemerintah terhadap industri tersebut. Keadaan tersebut mendorong terjadinya proses produksi yang tidak efisien. Dari segi jumlah produksi bahan baku minyak goreng, produksi minyak sawit jauh lebih tinggi dari pada minyak kelapa dan dari segi harganya, minyak sawit jauh lebih murah daripada minyak kelapa. Oleh karena itu produsen minyak goreng cenderung memilih minyak sawit sebagai bahan bakunya.
Dari hasil analisis regresi terhadap penawaran dan permintaan minyak sawit baik untuk konsumsi industri dalam negeri dan ekspor minyak sawit Indonesia diperoleh estimasi model persamaan tersebut yang juga akan digunakan dalam analisis peramalannya…dst