Show simple item record

dc.contributor.advisorBratamihardja, A. Subijo
dc.contributor.authorSyarief, Iwan Pramana
dc.date.accessioned2024-05-08T00:13:23Z
dc.date.available2024-05-08T00:13:23Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148959
dc.description.abstractSemakin ketatnya tingkat persaingan antar produsen dalam menjalanan aktivitas usahanya, mendorong pihak produsen untuk memiliki keunggulan atau faktor yang dominan dalam memenangkan persaingan. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah proses pengendalian persediaan bahan baku. Dalam agroindustri, pengadaan bahan baku merupakan salah satu komponen penting yang perlu dianalisis karena proses produksi dan kesinambungan pengolahan serta mutu produk sangat tergantung dari kontinuitas dan mutu bahan baku yang diolah. Selain itu bahan baku merupakan biaya yang dominan pada sebagian besar agroindustri, sehingga sistem pengadaan bahan baku adalah penentu dari keberhasilan suatu agroindustri. Menyadari akan kondisi tersebut, maka PT XYZ sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri dalam rangka menjaga agar proses produksi tidak terganggu dan sekaligus juga mengadakan penghematan biaya persediaan bahan baku, maka dilakukan berbagai upaya pengendalian bahan baku. Dengan adanya persediaan bahan baku, perusahaan perlu merencanakan dengan tepat sistem pengadaan dan pengendalian bahan bakunya. Jika tidak, maka perusahaan akan dihadapkan pada masalah inefisiensi. Ketidakefisienan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah biaya pemesanan dan biaya penyimpanan bahan baku yang belum optimal. Untuk itu perusahaan perlu menggunakan suatu konsep dan standar dalam pengendalian persediaan. Berdasarkan hal ini dirumuskan permasalahan bagaimana biaya persediaan bahan baku dapat ditekan pada tingkat minimum tanpa mengganggu keamanan tingkat produksi. Tujuan praktek lapang ini adalah mempelajari sistem pengadaan bahan baku yang dilakukan perusahaan, mengenalkan konsep persediaan yang sesuai dengan kebutuhan, menentukan tingkat persediaan optimal dengan memperhatikan sistem pembelian, kapasitas produksi dan biaya penyimpanan, menghitung persediaan pengaman yang diperlukan perusahaan untuk menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan baku. Praktek lapang ini merupakan studi kasus pada PT XYZ, Indonesia. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data yang dianalisis adalah data bulan Juli 1994 sampai dengan bulan Juni 1995. Data diolah berdasarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu optimalisasi persediaan bahan baku, sehingga biaya yang relevan minimum dan menghitung persediaan pengaman yang diperlukan perusahaan. Hasil analisis metoda Economic Order Quantity (EOQ) menunjukkan bahwa sistem persediaan bahan baku yang dilakukan perusahaan belum optimal, karena total biaya persediaan yang terjadi belum minimal. Dengan melaksanakan metoda EOQ atau persediaan bahan baku yang ekonomis maka total biaya bahan baku relevan per tahun dapat dihemat Rp 6 873 577 atau 34.5 persen…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleOptomalisasi persediaan bahan baku di PT XYZ, Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record