Deteksi upwelling di Perairan Selat Makasar menggunakan data suhu permukaan lalut dari satelit NOAA 11 - AVHRR/2
View/ Open
Date
1993Author
Jamilah, Nunung
Pariwono, John I.
Nababan, Bisman
Hasyim, Bidawi
Metadata
Show full item recordAbstract
Upwelling adalah fenomena naiknya massa air dari lapisan bawah ke permukaan laut. Potensi perikanan di daerah upwelling ini sangat tinggi karena air yang naik mengangkat unsur-unsur hara ke permukaan yang menyebabkan suburnya perairan. Salah satu ciri dari proses upwelling adalah rendahnya suhu permukaan dibandingkan daerah seki- tarnya. Hal tersebut menyebabkan proses upwelling dapat dideteksi menggunakan teknologi penginderaan jauh dengan satelit NOAA 11 AVHRR/2, yaitu dengan mengekstraksi data suhu permukaan laut dari kanal 4 dan 5 (infra merah termal).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan atau menentukan waktu, lokasi, perkembangan, intensitas dan luas daerah upwelling berdasarkan data parameter suhu sebagai indikator utama terjadinya upwelling di Selat Makassar dan didukung oleh data oseanografi insitu dan data meteorologi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan atau menentukan waktu, lokasi, perkembangan, intensitas dan luas daerah upwelling berdasarkan data parameter suhu sebagai indikator utama terjadinya upwelling di Selat Makassar dan didukung oleh data oseanografi data meteorologi. insitu dan
Dalam penelitian ini data yang diinterpretasikan adalah data suhu permukaan laut (SPL) dari citra satelit NOAA 11-AVHRR/2 bulanan tahun 1990 yaitu data bulan Maret, April, Juni, Juli, September dan Oktober. Untuk pembanding bulan Agustus dipakai data tahun 1987. Pengolahan citra NOAA 11-AVHRR/2 menggunakan metoda Mc. Millin dan Crosby (1984).
Deteksi satelit menunjukkan proses upwelling di Selat Makassar terjadi mulai bulan Juli sampai Agustus (Musim Timur) dengan suhu sebesar 26°C (bulan Juli) dan 25°C (bulan Agustus) dengan suhu perairan sekitarnya 31 °C. ...