Kajian perkembangan perusahaan pemasaran bua-buahan melalui analisis laporan keuangan : Studi kasus pada PT. Moena Putra Nusantara Cabang Bali

Abstract

Peranan dan keberadaan lembaga pemasaran semakin penting sehubungan dengan adanya peningkatan permintaan buah-buahan. Dalam rangka pengembangan usaha pemasaran buah-buahan, diperlukan pengetahuan terhadap kondisi dan hal-hal yang berpengaruh pada perkembangan perusahaan antara lain melalui analisis laporan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mempelajari kegiatan umum yang dilakukan perusahaan dalam upaya mengembangkan usahanya. (2) Mempelajari keadaan perusahaan periode Januari 1994 Agustus 1995 dilihat dari kondisi keuangannya. (3) Mempelajari upaya-upaya yang perlu dilakukan agar perusahaan dapat terus berkembang dan menghilangkan atau mengurangi masalah-masalah yang ada. Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober sampai November 1995. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data tersebut dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan analisis rasio, analisis trend, dan analisis persentase per komponen, yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik dan diuraikan secara kualitatif. Data kualitatif disajikan secara deskriptif untuk memperkuat hasil analisis kuantitatif. PT. MPN pusat yang berkedudukan di Jakarta berdiri pada tahun 1987. Seiring dengan perkembangan perusahaan, pada tahun 1991 PT. MPN mendirikan cabang di Bali. Kegiatan usaha dimulai dari tahap pengenalan melon di pasar. Pada tahun 1992, perusahaan mulai memasokkan berbagai macam buah ke hotel, pasar swalayan dengan memperhatikan kualitas, dan mendirikan toko buah untuk penjualan eceran. Pada tahun 1993 perusahaan mulai mengadakan kerjasama dengan pihak lain dalam mengekspor manggis. Pada tahun yang sama, kantor pusat mengeluarkan kebijaksanaan pemberian hak otonomi pada kantor cabang Bali yang mulai berlaku pada awal tahun 1994. Sumber pasokan melon dan semangka sebagian berasal dari petani yang dibina perusahaan, sedangkan untuk jenis buah lainnya diperoleh dari suplier dan pasar tradisional. Pembelian buah dari pasar tradisional dilakukan sewaktu- waktu bila terjadi kekurangan pasokan. Dari analisis rasio diperoleh bahwa likuiditas perusahaan sebagai perusahaan dagang cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 1.01, rasio cepat 0.88, dan rasio kas 0.07. Solvabilitas perusahaan juga menunjukkan rata-rata yang cukup baik tetapi cenderung mengarah pada kondisi yang menurun. Aktivitas perusahaan beragam perkembangannya. Perputaran total aktiva dan perputaran piutang menunjukkan perputaran yang lambat sedangkan perputaran persediaan menunjukkan perputaran yang cepat. Rentabilitas menunjukkan rata-rata nilai yang masih rendah sehubungan dengan perkembangan perusahaan yang baru memulai kembali usahanya dari awal…dst