Model Pendugaan Aliran Permukaan Sebuah Studi Kasus di Petak Percobaan Pekalongan, Lampung
Abstract
Model pendugaan aliran permukaan disuatu tempat
diturunkan dari prinsip neraca air tanah. Prinsip ini
mencakup segi air, tanah, tanaman dan atmosfer. Dari
segi tanah dilihat sifat fisik tanah seperti kapasitas
lapang dan titik layu permanen, serta sifat lereng.
Dari segi tanaman dilihat kemampuan intersepsi tanaman
terhadap curah hujan dan koefisien penerusan yang akan
mempengaruhi besarnya transpirasi tanaman dan evaporasi permukaan. Dari segi atmosfer dilihat dari kemampuan potensial evapotranspirasi melalui evaporasi panci.
Variabel yang disebutkan tersebut dimasukkan dalam model untuk menduga besarnya aliran permukaan.
Setiap variabel didekati sebagai suatu fungsi matematik. Intersepsi didekati dengan rumus Horton (1919) yang untuk tanaman padi, jagung, kedelai dan kacang hijau besarnya intersepsi I merupakan fungsi tinggi tanaman h dan curah hujan P sebagai :
I = 0.05 h + 0.05 hP
I dalam inchi, h dalam feet dan P dalam inchi. Tinggi tanaman didekati sebagai fungsi linear dari umur tanaman. Selanjutnya curah hujan efektif CHE dihitung sebagai :
CHE P-I (mm)