Show simple item record

dc.contributor.advisorNurisjah, Siti
dc.contributor.advisorPramukanto, Qodarian
dc.contributor.authorGirsang, Jan Robin
dc.date.accessioned2024-05-03T00:40:55Z
dc.date.available2024-05-03T00:40:55Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148329
dc.description.abstractPerencanaan lansekap areal rekreasi adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk memanfaatkan sumberdaya alam untuk tujuan wisata alam, yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan manusia akan rekreasi alam dengan tetap memperhatikan kelestarian alam. Studi ini bertujuan membuat suatu perencanaan lansekap areal rekreasi alam di sekitar waduk di kota Batam yang nyaman, aman, rekreatif dan estetis. Studi ini dilakukan di areal waduk Muka Kuning, pada Sub Wilayah Pengembangan Muka Kuning di kota Batam. Metode studi yang digunakan ialah pendekatan sistematis dari proses perencanaan yang dikemukakan oleh Gold (1980). Data yang digunakan meliputi data fisik dan sosial, dan data ini dianalisis dengan menentukan potensi dan kendala tapak. Hasil akhir dari studi ini adalah perencanaan lansekap dalam bentuk tertulis dan tergambar dalam bentuk gambar Landscape Plan. Potensi yang diperoleh dari tapak ini adalah lokasi tapak yang merupakan bagian hutan wisata, terletak di sebelah timur laut dari waduk Muka Kuning, mudah dicapai dan memiliki bentukan permukaan lahan yang bervariasi sehingga dapat memberikan kesan menarik, rekreatif dan tidak monoton. Kendala yang ditemui adalah kondisi permukaan lahan telah banyak yang terbuka dan tererosi, sifat fisik tanah yang kurang baik, dan rendahnya daya dukung waduk Muka Kuning sebagai sumber air bersih bagi kota Batam sehingga tidak diperbolehkan adanya pemanfaatan air secara langsung. Alokasi penggunaan lahan didasarkan pada keterbatasan sumberdaya dalam menampung aktivitas yang dapat direncanakan. Berdasarkan hal tersebut dikembangkan tiga konsep zona perencanaan yaitu: Zona konservasi merupakan areal yang harus dilindungi dan tidak diperuntukkan bagi aktivitas manusia karena kepentingan konservasi dan daya dukung areal ini bagi aktivitas rekreasi yang sangat rendah. Zona pemanfaatan merupakan zona yang diperuntukkan bagi berbagai aktivitas manusia. Zona penyangga merupakan daerah transisi antara zona konservasi dan zona pemanfaatan. Zona ini berfungsi untuk memisahkan aktivitas guna mengkonservasi daerah tepi waduk untuk menghindari terjadinya penurunan kualitas sumberdaya waduk…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleRencana lansekap areal rekreasi disekitar waduk Muka Kuning, Kota Batamid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record