Show simple item record

dc.contributor.advisorWungkar, Marietje
dc.contributor.advisorZain, Alinda F. M.
dc.contributor.authorArmys, Maya
dc.date.accessioned2024-05-02T07:15:16Z
dc.date.available2024-05-02T07:15:16Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148261
dc.description.abstractPenelitian ini merupakan bagian dari penelitian mengenai keseimbangan unsur hara (masukan dan keluaran) dalam sistem pertanian lahan sawah, yang berlangsung dari bulan Nopember 1993 sampai dengan Nopember 1994 (satu musim tanam). Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji aliran bahan organik (input-output) dan mempelajari bagai- mana penyebaran kadar dan bentuk-bentuk bahan organik dalam sistem keseimbangan lahan sawah intensifikasi. Percobaan terdiri dari tiga perlakuan pemberian bahan organik dan 5 ulangan (disesuaikan dengan arah dari salur- an irigasi ke saluran drainase). Perlakuan bahan organik adalah: (I) pembenaman akar tanaman padi dan gulma; (II) pembenaman akar tanaman padi, gulma serta jerami dan (III) pembenaman akar tanaman padi, gulma, jerami serta sekam padi. Jumlah bahan organik yang ditambahkan sesuai dengan bahan organik yang dihasilkan pada pertanaman sebelumnya. Data yang dikumpulkan meliputi data C organik yang ditambahkan (tanaman dan irigasi), C yang tertinggal dalam tanah (bebas dan terikat) dan C yang hilang dari sistem (perkolasi, drainase dan respirasi tanah) serta beberapa data sekunder (emisi metana, serta jumlah akar dan jerami padi yang mati selama satu musim tanam padi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon (bahan organik) yang ditambahkan, hanya sebagian kecil yang hilang, sebagian besar tertinggal dalam tanah. Jumlah yang tertinggal ini meningkat dengan meningkatnya jumlah bahan organik tanaman yang ditambahkan, (sedangkan penga- ruh dari sistem pengairan yang disesuaikan dengan arah saluran drainase tidak/belum memperlihatkan pengaruh yang berarti terhadap jumlah karbon yang tertinggal dalam tanah). Berdasarkan tiga bentuk karbon (bahan organik) tanah yang diamati, jumlah yang diikat liat lebih tinggi dibanding jumlah yang diikat Fe dan Al maupun jumlah yang bebas (belum terlapuk). Ketiga bentuk ini menurun sesuai dengan kedalaman…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.titleEvaluasi tata hijau jalan bebas hambatan Jagorawi Jakarta-Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record