Show simple item record

dc.contributor.advisorLimbong, Wilson H.
dc.contributor.authorHambhani, Ismi Tsuri
dc.date.accessioned2024-05-02T06:58:52Z
dc.date.available2024-05-02T06:58:52Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148242
dc.description.abstractProgram transmigrasi merupakan program pemerintah untuk memeratakan penyebaran penduduk dan secara tidak langsung berperan dalam mempertahankan swasembada pangan akibat penurunan lahan pertanian di Pulau Jawa. Salah satu bentuk pola usaha transmigrasi adalah pola Perkebunan Inti rakyat (PIR), yang merupakan kerjasama pemerintah dengan perusahaan perkebunan besar yang ber- minat membuka lahan perkebunan di luar Jawa. Setiap transmigran dalam pola PIR-Trans memperoleh dua hektar lahan perkebunan yang telah ditanami kelapa sawit dan setengah hektar lahan pekarangan. Pada masa pra-konversi yang berlangsung dua sampai empat tahun, kebun kelapa sawit belum menjadi milik transmigran tetapi masih dikelola oleh pihak Inti. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para transmigran dapat bekerja di kebun plasma sebagai buruh dan atau mengelola lahan pekarangannya tersebut. Para transmigran sebagai petani pengelola usahatani menghadapi kendala keterbatasan sumberdaya yang dimiliki dalam memilih cabang usahatani yang akan dikelola. Hal ini menyebabkan timbul persaingan dalam penggunaan faktor produksi dari berbagai cabang usaha. Oleh karena itu perlu dipertanyakan kombinasi cabang usahatani yang bagaimanakah yang harus diterapkan berdasarkan faktor produksi yang diimiliki agar diperoleh pendapatan yang maksimal. Tujuan dari Studi ini adalah untuk: 1. Mengevaluasi aktivitas transmigran di plasma dan lahan pekarangan. 2. Mencari alternatif kombinasi aktivitas antara bekerja di plasma dan mengusahakan tanaman pangan yang memberikan pendapatan maksimal. 3. Melihat pola penggunaan sumberdaya serta mengetahui sumberdaya yang menjadi pembatas pada pola optimal. Lokasi penelitian di UPTII/SP3 PIR-Trans Mitra Ogan, Sumatera Selatan. Data dianalisis dengan teknik perencanaan linear dengan program LINDO. Tujuan utama transmigran mengusahakan tanaman pangan di lahan peka- rangan adalah untuk mencukupi kebutuhan keluarga transmigran akibat mahalnya kebutuhan sehari-hari. Hal ini menggambarkan bahwa usahatani tanaman pangan yang dilakukan adalah bersifat subsisten. Usahatani tanaman pangan yang dilakukan sesuai dengan anjuran departemen transmigrasi, yaitu meliputi padi gogo, jagung, ubi kayu, dan kacang-kacangan…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleOptimalisasi usahatani tanaman pangan di unit pemukiman transmigrasi pola pir sawit UPT II SP 3 PTP Mitra Ogan, Sumatra Selatanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record