Show simple item record

dc.contributor.advisorUtomo, Bambang S.
dc.contributor.authorKamaluddin
dc.date.accessioned2024-05-02T06:52:11Z
dc.date.available2024-05-02T06:52:11Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148237
dc.description.abstractPerkebunan Negara seperti yang dikemukakan oleh Mubyarto, et. al., (1991) memberikan sumbangan pada pem- bangunan nasional, yaitu sebagai penghasil devisa negara, sumber deviden atau pajak, menyerap sumber tenaga kerja yang besar sehingga dapat menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat di sekitar perkebunan. Sumbangan devisa dari kebun karet dan kopi Perkebunan Negara tidak terlepas dari peranan penyadap karet dan pemetik kopi Perkebunan Negara yang secara langsung mempengaruhi produksi perkebunan, baik secara kualitas maupun kuantitas. Akan tetapi, perhatian terhadap penyadap karet dan pemetik kopi sering dikesampingkan walaupun peranan dari pekerja ini sangat besar terhadap perkembangan Perkebunan Negara. Mubyarto, et. al. (1991) menyatakan bahwa sejak jaman Hindia Belanda hingga kini, pekerja dasar perkebunan selalu berada di pihak lemah. Fromm dalam Asri, et. al. (1989), berpendapat bahwa posisi kerja yang lemah berhubungan dengan motivasi kerja dan motivasi kerja berhu- bungan dengan produktivitas kerja. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas kerja dapat dilakukan dengan cara peningkatan motivasi kerja para pekerjanya. Permasalahan untuk meningkatkan produktivitas kerja melalui peningkatan motivasi kerja adalah apa saja yang menjadi faktor internal dan eksternal motivasi kerja penyadap karet dan pemetik kopi. Permasalahan berikutnya adalah bagaimana hubungan motivasi kerja terhadap produk- tivitas kerja penyadap karet yang dilakukan setiap hari dan pemetik kopi yang pekerjaannya bersifat musiman. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal motivasi kerja serta hubungan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja penyadap karet dan pemetik kopi. Kegunaan skripsi ini adalah sebagai bahan evaluasi bagi Kebun Jollong-Kalitelo dan Perkebunan Negara untuk meningkatkan produktivitas kerja melalui perbaikan mutu faktor-faktor motivasi kerja penyadap karet dan pemetik kopi. Faktor-faktor motivasi kerja seseorang terdiri dari faktor-faktor internal dan eksternal (Uyang, 1990, Wahjo- sumidjo, 1987, Herzberg dalam Vitayala, 1994). Faktor internal motivasi kerja terdiri dari usia, jenis kelamin, kesejahteraan keluarga dan status kerja. Sedangkan faktor eksternal motivasi kerja terdiri dari upah, kelompok kerja informal, gaya kepemimpinan mandor kebun, lingkungan fisik tempat kerja dan pekerjaan selain menyadap karet dan memetik kopi…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleHubungan motivasi kerja dengan produktivitaskerja penyadap karet dan pemetik kopi perkebunan negara : Kasus Kebun Jolong-Kalitelo PTP XVIII, Kabupaten Pati, Propinsi Jawa Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record