Pengaruh jenis naungan dan campuran media terhadap pertumbuhan bibit (Paraserianthes falcataria ( L.) Nielsen) pada media dasar tanah lapisan olah podsilik merah kuning
Abstract
Percobaan ini berlangsung mulai bulan Maret hingga Desember 1992 di laboratorium lapang Kebun Percobaan IPB Sindang Barang Bogor. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui jenis naungan terbaik, campuran media terbaik dan interaksi antara keduanya yang dapat menghasilkan bi- bit sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) siap tanam di lapang dalam waktu secepat mungkin. Alasan pe- laksanaannya adalah industri pulp di Indonesia mempunyai prospek yang cerah karena perkembangan pendidikan, kebu- dayaan dan informasi yang pesat. Ini berarti permintaan Paraserianthes falcataria (L) Nielsen sebagai bahan baku kertas meningkat, yang berarti perlu perluasan tanaman. Diperkirakan pada tahun 2000 kebutuhan pulp dan kertas di Indonesia sekitar 2.66 juta ton dan 2.35 juta ton (Pasari- bu dan Purba, 1988).
Salah satu usaha yang dapat ditempuh adalah pengusahaan perkebunan tanaman sengon pada HTI yang berjangka panjang, memerlukan investasi besar dan perencanaan yang cermat agar efisiensi tercapai.
Pembangunan HTI memerlukan penyediaan bibit yang berkualitas baik, jumlahnya cukup, mudah diangkut, tersedia dalam waktu tepat. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan HTI adalah masalah lahan dalam hubungannya dengan kecocokan bagi pertumbuhan tanaman yang diusahakan. Pembangunan HTI akan dilaksanakan pada tanah-tanah kosong, padang alang-alang dan hutan tidak produktif. Ditinjau dari cirinya lahan-lahan tersebut menurut Sudjadi (1984) sebagian besar tanahnya merupakan tanah Podzolik Merah Kuning (PMK).
Percobaan dilakukan di bawah tiga jenis naungan yaitu plastik, sarlon, bambu dan tanpa naungan sebagai pembanding. Masing-masing naungan berukuran panjang 350 cm,..dst