Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor impor minyak sawit ke Jepang

Abstract

Salah satu hasil perkebunan Indonesia yang dipandang sangat potensial untuk dikembangkan adalah komoditi kelapa sawit. Devisa yang dihasilkan dari komoditi kelapa sawit pada tahun 1993 lalu mencapai sekitar US$ 500 juta (CIC, 1994), yang berarti menempati urutan kelima dalam ekspor non-minyak setelah kayu, karet, kopi dan udang. Jika dilihat dari tingkat pertumbuhan negara-negara pengimpor utama minyak sawit, untuk kawasan Asia, negara Singapura dan Jepang merupakan negara yang memiliki ting- kat pertumbuhan impor di atas tingkat pertumbuhan impor rata-rata dunia (Laporan United States Department of Agriculture atau USDA, 1991). Pemasaran minyak sawit ke Jepang cukup kompetitif dan kompleks, karena selain menghadapi saingan dari negara-negara pemasok terutama Malaysia, juga menghadapi saingan dari berbagai macam minyak nabati yang dapat saling menggantikan dalam peman- faatannya seperti soyabean oil, rape seed oil dan lain- lain. Berpedoman dari perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mempelajari gambaran umum pasar minyak sawit Indonesia dan Jepang, perkembangan ekspor minyak sawit ke Jepang dewasa ini dan prospek pengembangan ekspor minyak sawit Indonesia ke Jepang di masa yang akan datang. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah ekspor minyak sawit Indonesia ke Jepang dan factor - faktor yang mempengaruhi jumlah impor minyak sawit Jepang dari Indonesia. 3. Upaya-upaya dalam rangka meningkatkan daya saing dan pangsa pasar minyak sawit Indonesia ke Jepang. Penelitian ini berlangsung dari bulan Agustus-Septem- ber 1994. Data yang digunakan adalah data untaian waktu (time series) selama tahun 1969-1993. Data diolah dengan menggunakan program Shazam versi 6.2. Model analisis yang akan digunakan adalah model persamaan simultan yang diduga dengan menggunakan metode pangkat dua terkecil tiga tahap (Linear Three Stage Least Square 3SLS)...dst