dc.description.abstract | Arus globalisasi menyebabkan lingkungan usaha semakin terbuka dan mengalami perubahan drastis secara cepat. Pada situasi tersebut, persaingan makin tidak terhindari. Hal itu berpengaruh juga pada kelangsungan hidup koperasi. Untuk dapat mengakomodasikan peluang yang ada atau agar lebih kompatibel dengan aturan bisnis yang berlaku, koperasi sekunder harus didayagunakan.
Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) merupakan koperasi sekunder tingkat nasional yang telah mengalami perubahan-perubahan agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi usaha yang cepat dan dinamis. Penelitian ini akan menelaah perkembangan GKBI, menganalisis faktor lingkungan dan posisi korporasi serta pelaksanaan manajemen sumberdaya manusia.
Dengan menggunakan kerangka teori pertumbuhan organisasi (Greiner, 1972), pertumbuhan GKBI saat ini berada pada fase koordinasi. Pada fase ini, unit-unit GKBI terus tumbuh dan berkembang. Di sisi lain, bidang tekstil terutama batik mengalami penurunan, sedangkan peluang usaha di bidang non-tekstil cukup besar didukung arus globalisasi yang menuntut kompetisi setiap pelaku ekonomi. Hal tersebut mendorong didirikannya PT GKBI Investment (holding company) yang mengkoordinasikan unit-unit usaha GKBI di bidang tekstil dan non-tekstil. Masing-masing usaha dianggap sebagai pusat investasi. Prinsip-prinsip koperasi tetap
berlaku pada GKBI dan nilai-nilainya menjadi budaya korporasi. | id |