Show simple item record

dc.contributor.advisorPramono, C. Sri Utami
dc.contributor.advisorAliambar, Sabdi Hasan
dc.contributor.authorSiagian, Aida
dc.date.accessioned2024-04-26T02:21:54Z
dc.date.available2024-04-26T02:21:54Z
dc.date.issued1990
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147443
dc.description.abstractToxoplasmosis pada babi disebabkan oleh Toxoplasma gondii yaitu suatu protozoa yang bersifat parasit obligat intraselluler. Menurut Thomas Cheng (1986) bahwa Tохоplasma digolongkan sebagai berikut phylum Apicomplexa, kelas Sporozoa, subkelas Coccidia, ordo Eucoccidia, subordo Eimeriina dan genus Toxoplasma. Mempunyai tiga bentuk infektif yaitu bentuk tropozoit, kista (bradizoit) dan ookista. Tropozoit berbentuk setengah bulan dengan ukuran 4-6 x 2-3 mikron, sedangkan kista berukuran 50-150 mikron. Bentuk ookista yang telah bersporulasi berukuran 11-14 x 9-11 mikron yang mengandung sporokista berukuran 8.5 x 6 mikron dan menghasilkan sporozoit dengan ukuran 8 x 2 mikron. Toxoplasma berkembang biak secara seksual dan aseksual. Perkembang biakan secara seksual terjadi pada epitel usus halus kucing dan golongan feline lainnya, sedangkan perkembang biakan secara aseksual terjadi pada induk semang antara yakni karnivora, herbivora dan mamalia lainnya (Levine, 1973). Hewan kucing mengeluarkan ookista yang belum bersporulasi dalam feses pada hari ketiga sampai hari kelima setelah termakan ookista, atau termakan daging yang mengandung kista (bradizoit) atau tropozoit, dan meningkat dalam jumlah banyak pada hari kelima sampai hari kedelapan setelah infeksi. Keadaan ini berlangsung selama tiga sampai sepuluh hari.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPola infeksi penyakit bakterial pada satwa primata di habitat baruid
dc.titlePola infeksi penyakit bakterial pada satwa primata di habitat baruid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record