dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemungkinan kadar arginin benih dapat digunakan sebagai indikasi tingkat kemasakan dan hubungannya dengan viabilitas benih kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dan disusun secara faktorial. Perlakuan terdiri dari 2 faktor yaitu Faktor varietas (V) yang terdiri dari 2 taraf sebagai petak utama dan faktor umur panen (P) yang terdiri dari 5 taraf sebagai anak petak. Perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 30 satuan percobaan. Dua varietas yang digunakan adalah V1 Varie- tas Biawak dan V2 Varietas Komodo dan 5 taraf umur panen adalah P1 = umur panen 60 hari setelah tanam (HST), P2 = umur panen 75 HST, P3 = umur panen 80 HST, P4 = umur panen 85 HST dan P5 = umur panen 90 HST.
Pengamatan dilakukan melalui indikasi fisiologi yang meliputi kadar air benih, bobot kering benih maksimum, bobot 1000 butir, daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih, indikasi fisik yaitu ukuran benih, dan indikasi biokimiawi yaitu kadar arginin benih kacang tanah segar, masing-masing pada umur panen P1, P2, P3, P4 dan P5.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan umur panen berpengaruh sangat nyata terhadap viabilitas benih yang dijabarkan dengan tolok ukur daya berkecambah, kece- patan tumbuh, kadar air, bobot kering benih maksimum, bobot 1000 butir, persentase ukuran benih dan kadar argi- nin benih. Sedangkan perlakuan varietas tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap semua tolok ukur yang diamati ke- cuali terhadap tolok ukur kadar arginin. Interaksi antara kedua faktor tidak nyata terhadap semua tolok ukur yang diamati…dst | id |