Struktur dan komposisi jenis tumbuhan dalam sistem agroforestry tradisional talun-kebun di DSA Bengawan Solo, Jawa Tengah
View/ Open
Date
1989Author
Murdianto, Suprayogi
Setiadi, Dede
Muhadiono
Metadata
Show full item recordAbstract
Masalah kependudukan menyebabkan timbulnya berbagai macam tekanan terhadap aspek kehidupan, terutama sekali tentang penggunaan tanah. Karena itu diperlukan suatu sistem pengelolaan lahan yang dapat memperbaiki atau mengurangi lahan kritis dan secara bersama-sama dapat mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitas lahan. Sistem tersebut dikenal sebagai sistem agroforestry.
Metode penelitian meliputi studi struktur komunitas tumbuhan dilakukan dengan analisis profil arsitektur komunitas tumbuhan. Studi komposisi jenis dengan melakukan pencacahan dan identifikasi tumbuhan.
Hasil inventarisasi jenis pohon di daerah penelitian terdapat 136 pohon (Wonogiri), 225 pohon (Karanganyar), dan 283 pohon (Klaten).
Berdasarkan atas famili yang mendominasi, di daerah Wonogiri dan Klaten didominir oleh famili Leguminosae masing-masing sebesar 41,2% dan 28,2%. Sedangkan untuk daerah Karanganyar didominasi oleh jenis dari famili Meliaceae, yaitu sebesar 48,9%.
Berdasarkan komposisi jenis pohon masa lampau, masa kini dan masa mendatang, maka sebagian besar dari ketiga daerah penelitian didominasi oleh jenis pohon masa kini, yaitu 58,1% (Wonogiri), 53,5% (Karanganyar), dan 69,9% (Klaten).
Penutupan tajuk tanaman tahunan di daerah Wonogiri didominasi jenis Anacardium occidentale. L. sebesar 18,2%, daerah Karanganyar didominasi jenis Swietenia spp sebesar 14,1% dan daerah Klaten didominasi jenis Acasia auriculiformis A. Cunn ex. Bth. sebesar 21,8%.
Pola penyebaran untuk daerah Wonogiri menunjukkan distribusi yang tidak, sedangkan untuk daerah Karanganyar dan Klaten menunjukkan distribusi normal.
Komposisi jenis yang terdapat dalam talunkebun daerah Wonogiri, Karanganyar dan Klaten pada umumnya berbeda, hal ini ditunjukkan oleh koefisien kemiripan yang kecil.
Collections
- UT - Biology [2070]