Perencanaan lanskap jalan sektor XIV-6 kawasan Perumahan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Jawa Barat
Abstract
Pengembangan kota baru adalah bagian dari strategi pengembangan wilayah Jabotabek untuk mengurangi arus urbanisasi ke Jakarta. Bumi Serpong Damai (BSD) merupakan bagian dari wilayah Serpong, didirikan sebagai pusat pertumbuhan dengan tujuan untuk membatasi pergerakan penduduk ke Jakarta dan membangun kota swasembada yang terpisah dari Jakarta. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan di atas yaitu dengan membangun suatu kota baru yang mandiri. Jaringan jalan merupakan salah satu unsur dari prasarana kota yang mendukung suatu kota mandiri untuk dapat melaksanakan fungsi-fungsi perkotaan seperti pemukiman, perdagangan, pendidikan, industri dan rekreasi. Lanskap jalan yang merupakan salah satu aspek lingkungan yang ada dalam suatu kawasan perumahan yang mempunyai peranan penting dalam sirkulasi manusia dan kendaraan, yang dapat menghubungkan antara berbagai aktivitas yang ada di dalam dan di luar kawasan perumahan tersebut.
Oleh karena itu lanskap jalan perlu direncanakan secara baik dan tepat, sehingga diharapkan dapat mendukung segala aktivitas dan fungsi yang berlangsung di dalam kawasan perumahan tersebut.
Tujuan studi adalah merencanakan lanskap jalan dengan mempertimbangkan aspek fisik, teknik, sosial dan ekonomi sehingga dapat dihasilkan suatu perencanaan lanskap jalan yang fungsional dan estetik. Fungsional dalam arti berdaya guna untuk memberikan kelancaran, kenyamanan dan keamanan bagi pemakai jalan, sedangkan estetik berarti menambah nilai keindahan lanskap jalan serta mendukung keindahan visual sepanjang jalan. Studi ini menggunakan metode survei dengan tahapan pekerjaan sesuai dengan metode Rachman yaitu Proses Berpikir Lengkap Merencana dan Melaksana dalam Arsitektur Pertamanan.
Studi diawali dengan tahap inventarisasi dengan cara survei lapang, dokumentasi, wawancara, pengumpulan data sekunder untuk mendapatkan data fisik dan biofisik, data sosial dan ekonomi serta data teknik yang berkaitan dengan tapak jalan. Kemudian data- data tersebut dianalisis untuk mendapatkan potensi dan kendala. Pemanfaatan potensi dan pemecahan kendala dilakukan pada tahap sintesis…dst