Persiapan lahan dan penanaman tanaman kelapa saawit (Elaeis guineensis Jacq.) di kebun inti II PT Pinaago Utama Kabuppaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
Abstract
Salah satu produk olahan hasil pertanian yang menghasilkan devisa bagi negara adalah komoditas minyak sawit. Minyak sawit diperoleh dari hasil pengolahan buah tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Dalam kaitannya dengan perluasan areal pertanaman kelapa sawit, tindakan pembukaan lahan ataupun penyiapan lahan/pengolahan tanah perlu dilakukan terlebih dahulu terutama pada lahan yang asli.
Tujuan kegiatan magang ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan profesional mahasiswa terutama dalam hal teknis budidaya tanaman kelapa sawit serta kegiatan persiapan lahan dan memperoleh umpan balik dari dunia kerja bagi perguruan tinggi.
Kegiatan magang ini dilaksanakan di Perkebunan Kelapa Sawit PT Pinago Utama yang berlokasi di Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan. Magang dilaksanakan selama 16 minggu efektif dari tanggal 8 Februari 1999 sampai tanggal 29 Mei 1999.
Kegiatan pembukaan lahan yang diterapkan Kebun Inti II adalah sistem mekanis penuh. Cara mekanis penuh memiliki kelebihan dari cara manual atau semi mekanis dalam hal lama waktu pengerjaan. Posisi rumpukan tidak diatur menurut gawangan, tetapi hanya diatur bersambungan untuk memudahkan pembakaran. Pihak kebun tidak menerapkan sistem pembukaan lahan secara konvensional. Pembakaran hanya dilakukan bagi rumpukan. Pembakaran rumpukan akan lebih efektif apabila rumpukan diletakkan pada gawangan. Tidak dilakukannya pemberian RP dan pembangunan kacangan penutup tanah yang terlambat mengakibatkan pertumbuhan
Urutan pekerjaan pembukaan lahan yang dilakukan di Unit Kebun Inti II PT Pinago Utama adalah sebagai berikut merintis mekanis, imas tumbang dan rumpuk mekanis, pembakaran rumpukan I, pengepresan dan pembakaran rumpukan II.
Perencanaan dan penjadwalan adalah faktor penting yang harus diperhatikan dalam kegiatan pembukaan lahan untuk areal perkebunan. Untuk mendukung terlaksananya kegiatan sesuai jadwal diperlukan koordinasi dan kerja sama yang baik, teratur dan berkesinambungan antara manajer kebun, asisten kepala, asisten lapangan serta pengawas (mandor) dan pelaksana di lapangan….