| dc.description.abstract | Gulma di lapangan golf dianggap mengganggu kualitas estetika dan fungsional (playability) padang golf: Gulma-gulma yang sering ditemui di lapangan golf meliputi golongan berdaun lebar, golongan teki dan glongan rumput jenis lain.
Banyak lapangan golf di daerah tropis, gulma teki dianggap mempunyai potensi dalam menimbulkan gangguan. Upaya pengendalian gulma teki ini sering memerlukan waktu yang lama dan tidak praktis. Penggunaan herbisida sitemik dengan cara aplikasi yang tepat diharapkan dapat memberikan pemecahan masalah.
Percobaan tentang efektivitas herbisida sistemik terhadap pengendalian teki (Cyperus rotundus) pada pertanaman rumput golf Bermuda (Cynodon dactylon var. Tifdwarf) telah dilakukan di kebun pembibitan rumput Karang IV, lapangan golf Pondok Cabe, Kabupaten Tangerang. Pelaksanaan percobaan dilakukan pada bulan Januari hingga bulan Mei 1994. Percobaan dilakukan di lapangan dengan petak berukuran (1 x 1) m², menggunakan rancangan faktorial dengan dua faktor di dalam rancangan acak kelompok, sebanyak tiga kali ulangan. Herbisida sistemik yang digunakan yaitu bentazon 50 g/ha, imazapir 1.5 l/ha, metsulfuron methyl 75 g/ha dan ethyl chlorimuron 1 l/ha. Cara aplikasi yaitu semprot, injeksi dan usap.
Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa imazapir mampu menekan pertum- buhan gulma teki tetapi meracuni rumput golf Bermuda, bentazon hanya mampu menekan perkembangan penutupan tajuk teki, ethyl chlorimuron menekan teki pada jumlah tunas dan biomassa, metsulfuron methyl tidak mampu menekan pertumbuhan gulma teki. Kecuali dengan herbisida imazapir semua cara aplikasi yang digunakan menunjukkan hasil yang aman untuk tanaman rumput, namun yang paling aman adalah dengan cara usap.
Dampak visual akibat pemberian herbisida dan cara aplikasinya adalah terjadi kerusakan pada tajuk rumput, terutama disebabkan oleh jenis imazapir pada semua cara aplikasi. Hal ini menyebakan kualitas visual estetik lapangan golf jauh menurun… | id |
