Show simple item record

dc.contributor.advisorHartoyo, Sri
dc.contributor.authorJohan, Irma Rahmawati
dc.date.accessioned2024-04-19T01:07:58Z
dc.date.available2024-04-19T01:07:58Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146384
dc.description.abstractPermintaan pasar produk buah-buahan di dalam negeri diperkirakan meningkat pada masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan hasil proyeksi dari Bina Program Ditjen Tanaman Pangan, dimana pada periode 1995-2000 akan naik 6.1 persen dibandingkan dengan tahun 1994, periode 2000-2005 naik sebesar 6.8 persen, periode 2005-2010 naik 6.5 persen dan periode 2010-2015 naik sebesar 6.9 persen. Besarnya kebutuhan buah tersebut memperlihatkan peluang yang menarik bagi para investor, dan juga memacu semangat daerah-daerah sentra produksi buah- buahan di dalam negeri untuk terus meningkatkan produksinya. Salah satu propinsi di Indonesia yang dewasa ini giat mengembangkan usahatani buah-buahan dalam rangka memenuhi permintaan pasar yang tinggi adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah produksi jenis buah-buahan tertentu di Daerah Istimewa Yogyakarta sejak tahun 1991-1995 menunjukkan peningkatan yang relatif besar. Salak pondoh merupakan jenis buah yang perkembangan produksinya paling pesat, di mana hal ini tidak terlepas dari usaha-usaha pemerintah seperti pelepasan bibit salak sebagai varietas unggul serta perbaikan teknologi budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1). Mengetahui tingkat pengembalian investasi pada usahatani salak pondoh, (2). Mengidentifikasi kelayakan investasi usahatani salak pondoh, dan (3). Mengidentifikasi penyerapan tenaga kerjanya. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh pembuat kebijaksanaan dan penanam modal dalam mengembangkan usahatani salak pondoh. Penelitian ini dilakukan di desa Bangunkerto, kecamatan Turi, kabupaten Sleman, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan daerah sentra produksi salak pondoh. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan teknik wawancara langsung pada responden dengan alat bantu kuesioner. Data sekunder dikumpulkan melalui wawancara dengan dinas/instansi terkait dan studi literatur. Untuk menunjukkan kelayakan suatu kegiatan usahatani digunakan 4 (empat) kriteria investasi, yaitu Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (NBCR), Tingkat Pengembalian Investasi, dan Internal Rate of Return (IRR) dengan metode discounted cash flow. Tingkat diskonto diasumsikan sebesar 16 persen, kemudian hasilnya dibandingkan dengan kriteria kelayakan finansial…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcInvestationid
dc.titleAnalisis tingkat pengembalian investasi dan penyerapan tenaga kerja pada usahatani salak pondohid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record