Pengaruh tingkat kemasakan, metode ekstraksi dan penundaan penanaman terhadap viabilitas benih markisa (Passiflora edulis Sims)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingakat kemasakan, metode ekstraksi dan penundaan penanaman terhadap viabilitas benih markisa (Passiflora edulis Sims). Penelitian pada benih dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Leuwikopo. Benih yang tidak ditunda penanamannya ditanam di rumah kaca Agrometeorologi Baranangsiang dan benih yang ditunda penanamannya ditanam di ruang terbuka dengan naungan plastik. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai bulan Maret 1999. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor yaitu faktor tingkat kemasakan dengan menggunakan indikasi perubahan warna dari hijau menjadi ungu yaitu K₁ (100% hijau), K2 (75% hi- jau, 25% ungu), K3 (25% hijau, 75% ungu) dan K4 (100% ungu) dan faktor metode ekstraksi yaitu metode ekstraksi dengan serbuk gergaji (E1), abu gosok (E2), kapur to- hor (E3) dan air (E4). Penelitian dibagi menjadi dua bagian percobaan. Bagian pertama yaitu benih diekstraksi dan langsung ditanam. Bagian kedua benih diekstraksi dan penanamannya ditunda selama satu bulan.
Parameter yang diamati adalah viabilitas potensial dengan tolok ukur daya berkecambah dan berat kering kecambah normal, vigor kekuatan tumbuh dengan tolok ukur kecepatan tumbuh, Vigor daya simpan dengan tolok ukur keserempakan tumbuh dan viabilitas total dengan tolok ukur potensi tumbuh maksimum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor tingkat kemasakan dan metode eks- traksi, baik faktor tunggal maupun interaksi antara kedua faktor berpengaruh nyata terhadap viabilitas benih markisa. Tingkat kemasakan K3 memberi nilai tertinggi un- tuk semua parameter yang diuji diikuti tingkat kemasakan K4 dan K2 dan nilai teren- dah diberikan oleh tingkat kemasakan Kı. Metode ekstraksi dengan abu gosok mem- beri nilai tertinggi untuk semua parameter yang diuji diikuti metode ekstraksi dengan serbuk gergaji dan metode ekstraksi dengan kapur tohor dan nilai yang paling rendah diberikan oleh metode ekstraksi dengan air. Kombinasi tingkat kemasakan K3 dan metode ekstraksi dengan abu gosok (K3E2) memberikan nilai yang paling tinggi un- tuk semua parameter yang diuji dan kombinasi tingkat kemasakan K, dan metode ekstraksi dengan air (K₁E4) memberikan nilai yang paling rendah untuk semua para- meter yang diuji.
Penundaan penanaman benih markisa selama satu bulan meningkatkan viabili- tas benih markisa sampai 21.00% untuk tolok ukur daya berkecambah dan 33.33% untuk tolok ukur keserempakan tumbuh benih pada tingkat kemasakan K3…