View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Agronomy and Horticulture
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Agronomy and Horticulture
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengusahaan tanaman kelapa di PT.Perkebunan XIII batulawang afdeling pangandaran, ciamis selatan

      Thumbnail
      View/Open
      Full text (13.12Mb)
      Date
      1980
      Author
      Haryanto, Sugeng
      Mansjur, Avief
      Sastrosumarjo, Sarsidi
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan salah satu tanaman tropis yang tumbuh tersebar di sepanjang khatulistiwa, terutama di dataran rendah yang cukup curah hujannya. Untuk pertumbuhannya, tanaman kelapa tidak menuntut persyaratan iklim yang ketat. Hal ini disebabkan oleh daya adap- tasinya yang tinggi terhadap lingkungan yang bervariasi, kecuali pada musim kering yang terlalu panjang dimana tata air tanah tertantung dari curah hujan. Daerah yang cocok untuk kelapa adalah daerah dengan curah hujan antara 1 500 - 2 500 mm tiap tahun dan merata sepanjang tahun, suhu udara 25° 28°C dengan fluktuasi - sunu 6 - 7°C, kelembaban nisbi 70 - 80 persen, lama penyi- naran 2 000 jam tiap tahun atau sekurang-kurangnya 120 jam tiap bulan, angin tidak terlalu kencang, tinggi tempat kurang dari 750 m dari permukaan laut dan terletak di antara 20° LU/LS (Mahmud, Luntungan dan Tarigans, 1978). Kelapa dikenal sebagai tanaman penghasil minyak nabati yang utama. Selain itu semua bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan baik untuk keperluan tradisional maupun untuk keperluan komersial, sehingga di Filipina tanaman ini oleh penduduk disebut "pohon kehidupan" (the tree of life). Rendahnya produktivitas kelapa di Indonesia antara lain disebabkan oleh (1) komposisi umur tanaman yang tidak baik, jumlah tanaman tua yang seharusnya sudah diremajakan sangat besar (Tabel Lampiran 3); (2) terjadinya kerusakan tanaman di beberapa tempat akibat serangan hama dan penyakit dan (3) kurangnya pemeliharaan tanaman dan petani belum melakukan pemupukan yang berarti pada tanaman kelapa (Anonymous, 1977). Usaha peremajaan yang dilakukan masih sangat lamban dan belum menunjukkan hasil yang berarti, karena keengganan petani untuk mengadakan penebangan pohon kelapa tua. Akibatnya usaha peremajaan yang telah dilakukan tidak dapat mengejar tambahan proporsi jumlah pohon kelapa yang memasuki usia tidak produktif yang terus bertam- bah setiap tahunnya….
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146147
      Collections
      • UT - Agronomy and Horticulture [7617]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository