Peranan sektor agroindustri terhadap perekonomian propinsi Sumatera Barat : Analisis input-output
Abstract
Sejak tahun 1991, struktur perekonomian Indonesia telah bergeser dari sektor pertanian ke sektor industri. Hal ini terlihat dari menurunnya sumbangan sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto. Ketidakseimbangan transformasi struktural dimana menurunnya pangsa pertanian dalam PDB tidak diiringi dengan menurunnya jumlah tenaga kerja secara seimbang, sehingga menyebabkan sektor pertanian menanggung beban yang berat. Dilain pihak transformasi yang diinginkan adalah meningkatnya peranan sektor industri manufaktur dengan landasan pertanian yang tangguh atau dikenal sebagai agroindustri (Solahuddin, 1999).
Sektor agroindustri bagi daerah Sumatera Barat mempunyai keunggulan komparatif antara lain: (1) tersedianya pasar lokal untuk hasil produksinya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari (2) menggunakan bahan baku yang tersedia secara lokal yaitu industri yang mengolah hasil pertanian, bahan galian dan sebagainya (3) hasil produksi agroindustri tercipta karena produknya dapat dihasilkan oleh tenaga kerja yang murah serta dengan teknologi dan keterampilan yang sederhana, dan (4) hasil produksi agroindustri mempunyai peluang dan daya saing yang cukup kuat memasuki pasar luar daerah dan pasar luar negeri (ekspor) (Kamaluddin, 1991).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran makro perekonomian di Sumatera Barat dengan mengkaji tingkat keterkaitan sektor agroindustri dengan sektor-sektor lainnya dan mengkaji pengaruh yang ditimbulkan maupun yang diterima oleh sektor agroindustri berdasarkan indeks penyebaran ke depan dan ke belakang. Dan juga untuk melihat dampak yang ditimbulkan sektor agroindustri terhadap keragaan perekonomian Sumatera Barat berdasarkan efek pengganda output, pendapatan dan tenaga kerja. Penelitian ini menggunakan data Tabel Input-Output Sumatera Barat tahun 1999 dengan Tabel Transaksi Domestik atas dasar Harga Produsen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model I-O, terutama untuk melihat keterkaitan, dampak penyebaran dan multiplier. Sedangkan pengolahan data dengan menggunakan komputer yaitu Grimp 7.1 dan Excel.
Sektor-sektor perekonomian yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Propinsi Sumatera Barat adalah sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dań restoran, sektor jasa-jasa, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor industri. Berdasarkan analisis Tabel Input-Output Sumatera Barat tahun 1999 klasifikasi 10 sektor terlihat bahwa sektor agroindustri memberikan peranan yang paling besar dalam pembentukan output, dan permintaan akhir. Dalam permintaan antara dan pembentukan nilai tambah bruto peranan tertinggi diberikan oleh sektor pertanian. Besarnya permintaan akhir dibandingkan permintaan antara di sektor agroindustri disebabkan karena tingginya konsumsi rumah tangga dan swasta pada sektor ini. Dengan kata lain sektor ini berorientasi pada konsumsi langsung…dst