Pengelolaan pemangkasan tanaman kopi robusta (Coffea canephora Pierre ex Froehner) di kebun Sukamangli, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), Kendal, Jawa Tengah
Abstract
Kegiatan magang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang keterkaitan dan kesepadanan antara pendidikan dan lapangan pekerjaan dengan memberikan pengalaman kerja secara langsung di lapangan mengenai budidaya kopi dan menambah wawasan pengetahuan mengenai manajemen perkebunan kopi pada berbagai tingkatan jabatan di perkebunan. Aspek khusus yang diamati adalah pemangkasan yang bertujuan untuk mempelajari dan menganalisa sistem pemangkasan di Kebun Sukamangli, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), khususnya Afdeling Bojongrejo, Kendal, Jawa Tengah serta dapat menemukan solusi dari permasalahan pada aspek tersebut.
Pelaksanaan kegiatan magang dilakukan mulai tanggal 19 Februari 2002 sampai dengan 19 Juni 2002. Kegiatan magang dilakukan sesuai dengan tahap pengembangan kemampuan yang berlaku secara umum, penulis bekerja secara aktif di lapangan mulai dari karyawan harian lepas sampai dengan jabatan sinder afdeling dengan menyesuaikan kegiatan budidaya tanaman kopi yang sedang berlangsung di kebun. Penulis memperoleh informasi dan data primer melalui praktek kerja di lapangan selama kegiatan magang, melakukan pengamatan pada aspek pemangkasan, diskusi dan wawancara dengan staff pimpinan dan pelaksana pengelola perkebunan, sedangkan data sekunder diperoleh dengan mempelajari laporan manajemen dan studi pustaka.
Pemangkasan merupakan bagian penting dari kegiatan tindakan teknik budidaya tanaman kopi yang menunjang keberhasilan pertanaman sehingga harus dilakukan secara terus-menerus sepanjang tahun. Tahapan pelaksanaan pemangkasan yang dilakukan di kebun adalah pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi/pemeliharaan dan pemangkasan rejuvenasi/peremajaan. Pemangkasan tanaman kopi berhubungan dengan pengaturan manajemen cabang kopi dengan tujuan mengarahkan pertumbuhan tanaman kopi agar menjadi sehat, kuat, mempunyai keseimbangan antara pertumbuhan vegetatif dan generatif sehingga akan menghasilkan cabang-cabang produktif yang berperan penting dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai.
Kegiatan pemangkasan produksi/pemeliharaan yang dilakukan di kebun terutama dalam hal pengaturan proporsi cabang-cabang produksi tidak sesuai dengan yang ditetapkan oleh PTPN IX (30% cabang B0, 30% cabang B1, 30% cabang B2 dan 10% cabang B3 yang ditolerir) selain itu jumlah cabang kipas dan cabang tua yang dipelihara dalam satu pohon masih terlalu banyak (Blok Wonosari 14, rata-rata cabang kipas yang dipelihara 6.5 cabang dalam satu tanaman dan Blok Paulina 1, rata-rata cabang tua (B4) yang dipelihara 2.7 cabang dalam satu tanaman), akibatnya akan menurunkan produksi dan produktivitas kebun. Faktor tenaga kerja mempengaruhi pemangkasan yaitu terutama dalam hal pemilihan cabang-cabang produksi. Sebelum melakukan pemangkasan penting diketahui dasar sifat pertumbuhan tanaman kopi, cara dan waktu pelaksanaan yang tepat untuk melakukan pemangkasan dan kebutuhan tenaga kerja yang terampil agar pelaksanaan pemangkasan berhasil dengan baik…dst