Show simple item record

dc.contributor.advisorWachjar, Ade
dc.contributor.authorSahara, Rina
dc.date.accessioned2024-04-16T04:24:39Z
dc.date.available2024-04-16T04:24:39Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145883
dc.description.abstractKegiatan magang bertujuan untuk mempelajari proses produksi tanaman kakao mulai dari pra panen, panen hingga pengolahan hasil di lapang, menambah pengetahuan, keterampilan serta pengalaman penulis. Selain itu juga untuk mempelajari masalah-masalah yang dihadapi dalam pengusahaan tanaman kakao berikut cara pemecahannya terutama pada aspek permanenan. ersity Kegiatan magang dilaksanakan di Kebun Bagjanagara, PT Perkebunan Nusantara VIII, Tasikmalaya, Jawa Barat, selama empat bulan, dimulai dari tanggal 11 Februari sampai dengan tanggal 11 Juni 2002. Kegiatan magang yang dilaksanakan disesuaikan dengan kegiatan budidaya tanaman kakao yang sedang berlangsung. Selama kegiatan magang, penulis bekerja secara aktif di lapangan, mulai dari sebagai karyawan harian lepas sampai dengan sebagai pendamping sinder kepala. Pada pelaksanaan kegiatan magang, penulis mengumpulkan data primer dan data sekunder terutama pada kegiatan pemanenan kakao. Selanjutnya data yang telah dikumpulkan dianalisa deskriptif dengan metode sederhana yaitu penjumlahan, rata-rata dan prosentase. Kegiatan pernanenan terdiri atas berbagai tahapan mulai dari taksasi produksi, persiapan panen serta pelaksanaan pemanenan. Pelaksanaan taksasi produksi di Kebun Bagjanagara dilakukan berdasarkan produksi tahun sebelumnya, curah hujan dan kondisi tanaman secara umum tanpa pengambilan sampel buah dari kebun. Persiapan panen meliputi kegiatan pengamatan keadaan buah, persiapan alat panen dan pembuatan lubang pembuangan kulit buah. Alat panen yang digunakan terdiri atas pisau (gaet) yang diikatkan pada galah bambu, golok dan tali untuk pengikat karung. Pelaksanaan panen meliputi kegiatan pemetikan dan pengumpulan buah, pemecahan buah, pemisahan biji dari plasenta dan pengangkutan hasil ke pabrik pengolahan. dan upah yang diterima berdasarkan bıjı kakao yang dihasilkan tiap buran. Untuk meningkatkan produksi terutama pada saat produksi rendah, salah satu cara yang digunakan sinder afdeling adalah dengan mempekerjakan karyawan harian tetap untuk melakukan pemanenan. Pada saat pelaksanaan panen, masih dijumpai kerusakan buah yang terjadi akibat cara panen yang kurang benar dan tingkat keterampilan tenaga pemanen yang masih kurang. Selain itu juga masih terlihat adanya buah mentah, buah lewat masak dan buah yang busuk terpetik. Tingkat kemasakan buah yang beragam pada saat panen mempengaruhi proses fermentasi dan mempengaruhi mutu akhir dari biji kakao yang dihasilkan….id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcCacaoid
dc.titlePengelolaan pemanenan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) di kebun Bagjanagara, PT Perkebunan Nusantara VIII, Tasikmalaya, Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record