| dc.description.abstract | Ketergantungan impor Indonesia akan serat alam sangat tinggi terutama serat kapas sebagai bahan baku utama tekstil yaitu sekitar 98 persen dari total kebutuhan serat sebesar 400 ribu ton. Ini disebabkan karena tanaman kapas sangat sensitif terhadap iklim, hama dan penyakit. Akibatnya untuk memenuhi permintaan ini harus dicari alternatif tanaman serat lain yang sifat seratnya menyerupai kapas yaitu rami.
Tujuan penelitian adalah: (1) Mengkaji keragaan dan kendala-kendala yang ada dalam pengusahaan rami di Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara, Lampung; (2) Menganalisa kelayakan pengusahaan rami ditinjau dari aspek finansial dan ekonomi; dan (3) Mengkaji dan menguji tingkat kelayak- an dengan analisis sensitivitas akibat perubahan tingkat produktivitas, harga output dan harga input.
Penelitian dilaksanakan di Industri Teknologo Hara- may Nusantara (INTHAN) Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara, Lampung, yang dipilih secara sengaja karena perusahaan ini adalah satu-satunya yang mengusahakan rami dan mengolahnya menjadi china grass. Penelitian dilakukan pada bulan Juni dan Juli 1996.
Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pengusaha, staf Dinas Perkebunan Propinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Utara; data sekunder diperoleh dari hasil penelitian terdahulu, laporan hasil panen INTHAN, Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Utara, Biro Pusat Statistik dan Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat.
Alat analisis yang digunakan adalah analisis biaya manfaat yang dilakukan dengan dua pendekatan yaitu analisis finansial dan analisis ekonomi dengan lama proyek 10 tahun. Dalam analisis ini digunakan kriteria investasi NPV, Net B/C dan IRR dengan discount rate sebesar 15 persen.
Pengusahaan rami termasuk usaha yang tidak memerlukan pemeliharaan dan dipanen setiap dua bulan sekali. Mutu china grass yang baik adalah berkadar air 14 persen…dst | id |
