Perencanaan strategis pengembangan bursa berjangka komoditi Indonesia
Abstract
Proses globalisasi yang bergerak semakin cepat pada dekade terakhir ini mengakibatkan saling ketergantungan antara satu negara dengan negara lainnya semakin kuat sehingga mendorong dibuatnya berbagai perjanjian internasional untuk menciptakan sistem perdagangan yang lebih bebas dan terbuka. Berbagai kebijakan dalam bentuk pengaturan, berupa tata niaga, subsidi, dan harga patokan yang ditetapkan secara unilateral, regional maupun multilateral seperti perjanjian komoditas ternyata tidak memberi hasil sesuai dengan yang diharapkan atau tidak efektif lagi dalam menstabilkan tingkat harga dan menimbulkan biaya yang sangat mahal. Untuk itu diperlukan suatu sistem perlindungan dari kemungkinan kerugian yang besar melalui mekanisme pasar yang dikenal sebagai mekanisme perdagangan berjangka.
Sampai saat ini proses pendirian Bursa Berjangka Komoditi Indonesia (BBKI) masih dalam tahap persiapan. Para pendiri bursa perlu menetapkan strategi yang tepat untuk pengembangan BBKI sehingga perlu diketahui terlebih dulu faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pendirian BBKI kemudian merumuskan strategi yang tepat berdasarkan analisis lingkungan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran BBKI serta merumuskan suatu alternatif strategi pengembangan BBKI.
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan narasumber sedangkan data sekunder diperoleh dari pustaka-pustaka yang relevan.
Adapun faktor-faktor lingkungan internal dapat digolongkan kepada faktor yang merupakan kekuatan organisasi dan faktor yang merupakan kelemahan organisasi. Yang menjadi kekuatan organisasi adalah 1) motivasi tinggi untuk mendirikan Bursa Berjangka Komoditi Indonesia; 2) bursa bersifat service orientation; 3)manajemen ada di tangan swasta sepenuhnya (swastanisasi bursa). Sedangkan yang menjadi kelemahan organisasi adalah 1) lambatnya pembentukan manajemen bursa; 2) kontrak yang ditawarkan kurang mempunyai selling points; 3) kualitas SDM yang rendah; 4) business plan yang tidak optimal; 5) electronic trading systems memakan biaya besar…dst