dc.description.abstract | Ikan bandeng (Chanos chanos Forsk.) merupakan salah
satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis, baik
untuk memenuhi konsumsi dalam negeri maupun untuk ekspor.
Peningkatan kegiatan tambak bandeng di
Indonesia
mengakibatkan terjadinya peningkatan permintaan benih ikan
bandeng (nener). Penangkapan nener yang intensif secara
terus menerus dapat mengakibatkan populasi nener semakin
menurun dan secara umum dapat membahayakan populasi
bandeng di laut. Pengembangan program pembenihan secara
buatan merupakan salah satu alternatif untuk mengontrol
proses reproduksi bandeng. Pemijahan bandeng dengan
menggunakan hormon telah berhasil dilakukan. Sejalan
dengan keberhasilan tersebut timbul masalah diantaranya
kondisi lingkungan, kualitas air, pakan dan tingkat
kelangsungan hidup larva bandeng yang masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan larva bandeng, serta tingkat kelangsungan hidup larva bandeng pada frekuensi pemberian pakan yang berbeda.
Pengamatan dilakukan mulai hari ke-0 (larva baru menetas) sampai hari ke-25 (menjadi nener). Jenis pakan yang diberikan adalah Nannochloropsis oculata, plicatilis, dan nauplii Artemia. Brachionus
Perkembangan larva bandeng diamati dengan mikroskop binokuler. Pengukuran parameter pertumbuhan dilakukan dengan mengukur panjang total larva bandeng. Tingkat kelangsungan hidup diukur berdasarkan jumlah larva yang mati. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, salinitas, pH, DO, ammonia, nitrit dan fosfat. Waktu pengamatan dilakukan pada hari ke-0, 5, 10, 15, 20 dan 25. Rancangan percobaan yang digunakan adalah adalah rancangan acak lengkap (3 perlakuan dan 3 kali ulangan).
Pengukuran parameter kualitas air secara umum menunjukkan kisaran yang masih cukup layak bagi kehidupan larva bandeng. | id |