Penetasan telur dan pemeliharaan anakan burung walet sarang putih (Collocallia fuciphaga Thunberg 1812)
View/ Open
Date
1997Author
Yangesa, Inge
Mardiastuti, Ani
Burhanuddin, Masy'ud
Metadata
Show full item recordAbstract
Burung walet merupakan jenis burung pemakan serangga yang sarangnya terbuat dari air liur yang sangat mahal harganya. Nilai ekonomis yang tinggi ini mendorong orang untuk mengusahakan "budidaya" walet dengan cara "dirumahkan". Dalam usaha budidaya burung walet, perlu disiapkan beberapa hal. Diantaranya penyiapan rumah walet, penyiapan induk dan telur serta cara penetasan telur (Tim PS, 1994). Cara penetasan telur terbaru yaitu dengan menetaskan telur walet pada mesin tetas. Setelah telur menetas, salah satu aspek yang perlu diperhatikan pada anak walet adalah ketersediaan makanan yang memadai. Dengan alasan untuk mengetahui teknik penetasan telur dan teknik pemeliharaan anak walet secara artificial, maka dilakukan penelitian untuk menghimpun informasi tersebut.
Penelitian dilakukan di 2 tempat, (a) kampus Darmaga untuk penetasan telur dari Blora dan pemeliharaan anakan; (b) Surabaya (Biro Pusat Rehabilitasi Sarang Burung) untuk pemeliharaan anakan. Kondisi di Darmaga, untuk pemeliharaan anakan menggunakan kotak dari kardus dan makanan tidak dikukus, sedangkan di Surabaya pemeliharaan anakan menggunakan kotak inkubasi dan makanan dikukus terlebih dahulu. Data yang dikumpulkan meliputi data dimensi dan berat telur, persen tetas telur, berat badan dan panjang sayap anakan dan data makanan anakan..