Peran tanaman dalam kegiatan usaha tani yang menerapkan konsep LEISA (Low-External-Input and Sustainable Agriculture)
Abstract
Kegiatan magang ini dilakukan dengan tujuan (1) meningkatkan relevansi, keterkaitan, dan kesepadanan antara proses pendidikan dengan lapangan kerja; (2) memperoleh umpan balik dari dunia kerja bagi perguruan tinggi dalam mengembangkan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat; (3) meningkat kemampuan dan pengalaman praktis mahasiswa mengenai budidaya pertanian secara umum dan pengelolaan suatu kegiatan usahatani; (4) memahami konsep LEISA dalam penerapannya oleh petani; dan (5) mempelajari peranan dan teknik budidaya tanaman setahun yang diterapkan dalam kegiatan usaha tani dengan menerapkan konsep LEISA.
Tempat pelaksanaan magang adalah lahan petani yang dikelola dengan menerapkan konsep LEISA. Areal terletak di Desa Sindang Asih, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Waktu pelaksanaannya yaitu sejak tanggal 15 Februari 2001 sampai dengan tanggal 15 Juni 2001. Kegiatan magang ini dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu meliputi kerja langsung di lapang, wawancara atau diskusi, serta telaah pustaka.
Dalam kegiatan usahataninya, petani mengupayakan tiga kegiatan budidaya yaitu budidaya itik, ikan, dan tanaman. Jenis itik yang dibudidayakan adalah itik petelur, dengan pengelolaan secara semi intensif. Pakan yang digunakan sebagian besar merupakan sisa-sisa produksi pengolahan beras, yaitu sekitar 75-80% dari total pakan ransum yang diberikan.
Kegiatan pemeliharaan dalam budidaya itik petelur meliputi pemberian pakan, pemeliharaan kandang, dan pemberian vitamin serta obat cacing. Produksi utama dari budidaya itik adalah telur yang dijual langsung setiap harinya sehingga petani memperoleh pendapatan setiap hari. Produksi yang pernah dicapai petani minimal 60% dan maksimalnya 94% dari populasi itik yang dipelihara. Tingkat kerusakan telur karena retak atau pecah adalah maksimal 5% dari jumlah telur yang dipanen…dst