Show simple item record

dc.contributor.advisorBintang, Maria
dc.contributor.advisorSyaefudin
dc.contributor.authorSari, Nita Shinta
dc.date.accessioned2024-04-01T00:55:46Z
dc.date.available2024-04-01T00:55:46Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144264
dc.description.abstractDaun miana (Coleus scutellarioides [L] Benth) telah digunakan masyarakat secara tradisional dalam mengobati beberapa penyakit. Penelitian ini bertujuan menentukan nilai LC50, toksisitas akut, mengetahui gejala toksik, dan wujud toksik dengan pengamatan histopatologi pada organ hati. Uji sitotoksisitas menggunakan larva udang (metode BSLT) dan uji toksisitas akut menggunakan mencit betina (metode OECD dan kriteria GHS). Berdasarkan hasil penelitian, nilai LC50 ekstrak aseton daun miana adalah 787.93 µg/mL. Toksisitas akut ekstrak aseton daun miana termasuk kategori 4 (>2000-5000 mg/kgBB) atau dalam kategori toksisitas rendah. Ekstrak aseton daun miana tidak menimbulkan kematian maupun gejala toksik yang tidak dapat ditoleransi hingga hari ke-14 setelah pemajanan. Pengamatan histopatologi menunjukkan terbentuknya lesi di beberapa sampel organ hati berupa degenerasi sentrolobular dan nekrosis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcBiochemistryid
dc.titleSitotoksisitas dan Toksisitas Daun Miana (Coleus scutellarioides [L] Benth)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordColeus scutellarioidesid
dc.subject.keywordHistopathologyid
dc.subject.keywordLC50id
dc.subject.keywordAcute Toxicityid
dc.subject.keywordOECD 423id
dc.subject.keywordHistopatologiid
dc.subject.keywordAktivitas sitotoksisitasid
dc.subject.keywordPotensi toksisitas akutid
dc.subject.keywordGejala toksikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record