| dc.description.abstract | Camellia sinensis atau teh merupakan komoditas perkebunan yang sangat
populer. Teh ini diolah menjadi produk olahan minuman, salah satunya adalah teh
hijau yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Teh sudah banyak diteliti
berkhasiat sebagai antioksidan, antidiabetik, antiinflamasi, antibakteri, antivirus,
dan antikanker. Tujuan penelitian ini adalah menguji potensi senyawa flavonoid
pada teh hijau, yaitu katekin, epikatekin, galokatekin, dan epigalokatekin sebagai
antibakteri melalui penambatan molekul dengan reseptor enzim glukosamin-6-
fosfat sintase (GlmS). Reseptor GlmS dihambat oleh senyawa turunan katekin
agar glukosamin-6-fosfat yang merupakan senyawa antara sintesis peptidoglikan
tidak terbentuk. Penambatan molekul menunjukkan bahwa semua senyawa,
kecuali katekin, memiliki residu asam amino yang sama dengan ligan standar.
Fruktosa-6-fosfat dipilih menjadi ligan standar berdasarkan reaksi enzimatis yang
terjadi. Galokatekin memiliki afinitas yang tinggi dengan GlmS karena memiliki
energi afinitas (ΔG) dan konstanta inhibisi yang rendah. Oleh karena itu,
galokatekin merupakan inhibitor paling potensial sebagai penghambat sintesis
dinding sel bakteri. | id |