| dc.description.abstract | Krisis moneter yang melanda ekonomi Indonesia telah menyadarkan kita bahwa pengembangan industri manufaktur sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia seharusnya lebih berpijak pada pemanfaatan sumber daya nasional. Terbukti komoditas pertanian dan perkebunan cukup kuat terhadap goncangan krisis yang terjadi. Komoditas teh merupakan anggota sub sektor perkebunan yang mempunyai kontribusi besar dan penting dalam penerimaan devisa negara. Selain peluang ekspor yang semakin terbuka, potensi pasar dalam negeri juga sangat besar apalagi setelah semakin banyak ditemukannya khasiat teh bagi kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan bauran pemasaran yang dilaksanakan dan posisi C.V. Teh Cibinong dalam persaingan industri teh serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh promosi yang selama ini dilaksanakan perusahaan terhadap penjualan.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2002 berdasarkan studi kasus di C.V. Teh Cibinong. Perusahaan dipilih secara sengaja dengan pertimbangan C.V. Teh Cibinong merupakan perusahaan agribisnis yang cukup lama dan berpengalaman dalam mengelola maupun memproduksi teh yang dikatagorikan ke dalam teh obat ini. Metode pengumpulan data digunakan studi pustaka, pengamatan lapangan dan wawancara. Metode pengolahan data yang digunakan adalah pendekatan konsep manajemen strategis. Data yang diperoleh dianalisis dan diolah secara kuantitatif dan kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui elemen bauran pemasaran yang paling ditekankan oleh perusahaan adalah elemen bauran produk dan bauran harga. Sedangkan bila dilihat dari posisi strategis perusahaan, C.V. Teh Cibinong dalam siklus hidup produk berada pada posisi kedewasaan dengan fase kedewasaan tumbuh. Berdasarkan hasil analisis matriks pertumbuhan pangsa pasar BCG, produk C.V. The..dst | id |
