Perencanaan kawasan tepian lintas kereta : Studi kasus jalur Pasar Minggu, Gambir, Propinsi DKI Jakarta
Abstract
Pembangunan di Jakarta dengan berbagai aktivitas di dalamnya mem- butuhkan dukungan dari berbagai sektor. Perhubungan merupakan salah satu sektor yang turut menentukan gerak laju pembangunan. Meningkatnya kebutuhan untuk meningkatkan jumlah orang dalam melakukan pergerakan ke suatu tempat telah menjadi tuntutan bagi sektor perhubungan untuk memberikan pelayanan transportasi dan sistem sirkulasinya. Sistem transportasi kereta sebagai suatu jalur perhubungan darat yang membentuk lanskap linear harus memenuhi faktor keamanan, efisiensi, serta dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pengguna untuk bergerak dari suatu titik ke titik lain (Simonds, 1983).
Lintas kereta dan kawasan tepiannya adalah satu kesatuan lanskap yang tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi satu sama lain serta memiliki hubungan timbal balik yang harmonis yang melibatkan masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi dan pelaku aktivitas di sepanjang kawasan tepian lintas kereta. Keberadaan lintas kereta membutuhkan keseimbangan yang dinamis dari berbagai elemen yang terkait dengannya, seperti bunyi dan getaran, sebagai akibat pergerakannya. Keseimbangan yang dinamis dapat membentuk suatu sistem transportasi kereta yang dapat mengakomodasikan banyak kepentingan, dengan memperhatikan pula gangguan yang ditimbulkannya, yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya, baik secara fisik maupun visual.
Studi perencanaan ini dilaksanakan di sepanjang kawasan tepian lintas kereta jalur Pasar Minggu Gambir, Propinsi DKI Jakarta, sepanjang ± 12 km, dengan mempertimbangkan kelestarian dan keselarasan lingkungan sehingga diharapkan dapat memberikan kenyamanan, keamanan, keindahan, dan keharmo- nisan visual bagi masyarakat, dalam hal ini masyarakat pengguna jasa transportasi kereta dan yang berada di sekitar lintasan kereta. Proses perencanaan lanskap yang digunakan dalam studi ini merupakan proses perencanaan secara umum, yang terdiri atas tahap pengumpulan data dan analisis, sintesis dan perencanaan ruang. Data yang dibutuhkan berupa keadaan umum, kondisi dan batas tapak. serta permasalahan ruangnya. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran,..dst