Show simple item record

dc.contributor.advisorSupijatno
dc.contributor.authorSantiadi, Deki
dc.date.accessioned2024-03-27T07:07:11Z
dc.date.available2024-03-27T07:07:11Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143946
dc.description.abstractTanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) merupakan salah satu komoditas ekspor penting dalam peningkatan devisa negara dalam kelompok komoditas perkebunan, teh menempati urutan keempat penghasil devisa negara setelah karet, kopi, dan kelapa sawit. Sampai saat ini, indonesia merupakan negara pengekspor teh terbesar keempat setelah Cina, India, Srilangka, (Direktorat - Jenderal Bina Produksi Perkebunan, 2001). Kegiatan magang bertujuan untuk mempelajari dan meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan pemangkasan teh yang dilaksanakan di perkebunan serta menganaliasis, meneliti, dan turut membantu memberikan alternatif pemecahan masalah yang mungkin ditemukan terutama masalah pemangkasan. Metode yang digunakan adalah kerja aktif dengan mengikuti kegiatan- kegiatan kebun, mengadakan pengamatan-pengamatan pada teknis budidaya, dan pengumpulan data sekunder. Untuk mendapatkan data primer dilakukan praktek kerja langsung, pengamatan dilapang, wawancara dan diskusi dengan staf dan karyawan perkebunan terutama dalam pengelolaan pemangkasan. Data sekunder diperoleh dari laporan dan arsip kebun, hasil penelitian, jurnal dan sumber lain, pengololahan data terhadap parameter tenaga pemangkas dan keterampilan kerja pemangkas dilakukan dengan menggunakan uji t-student pada taraf 5%. Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan pada tanaman menghasilkan. Dengan dilakukan pemangkasan maka tanaman teh akan dibentuk menjadi perdu yang memiliki bidang petik yang luas sehingga teh dapat dipetik dengan mudah dan diperoleh jumlah pucuk yang banyak. Jenis pangkasan yang dilakukan di Perkebunan Parakan Salak adalah pangkasan bersih dan pangkasan jambul dengan sistem pangkasan selalu naik dari pangkasan sebelumnya. Tinggi pangkasan yang digunakan berkisar 55 65 cm dari permukaan tanah. Perkebunan Parakan Salak dengan ketinggian tempat 450 810 m dpl menggunakan daur pangkas 3 tahun atau 36 bulan. Daur pangkas di Perkebunan Parakan Salak lebih cepat (32-35 bulan) dibandingkan dengan daur pangkas seharusnya (36 bulan). Perkebunan Parakan Salak membagi luas areal yang akan dipangkas dalam satu tahun sebesar 33-34% dari luas areal tanaman menghasilkan, dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan luas areal pangkasan antara realisasi pada tahun 2001 (37.84%) dengan rencana yang telah ditetapkan (33.82%). Jenis alat pangkas yang digunakar. hanya berupa gaet pangkas, sehingga menjadi salah satu penyebab kerusakan/pecahnya cabang yang berdiameter 22 cm. Kegiatan pemangkasan di Perkebunan Parakan Salak menggunakan karyawan harian lepas dengan sistem borong dengan kapasitas standar kebun Parakan Salak adalah 0.04 ha/HOK…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcTeaid
dc.titlePemangkasan tanaman teh (Camellia sinensis(L.) O. Kuntze)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record