Show simple item record

dc.contributor.advisorSugianto, Tjahjadi
dc.contributor.authorNiagati, Ida
dc.date.accessioned2024-03-27T06:53:18Z
dc.date.available2024-03-27T06:53:18Z
dc.date.issued1993
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143934
dc.description.abstractImplementasi Supra Insus khususnya mengenai 10 Paket Teknologinya masih banyak terjadi penyimpangan. Banyak faktor yang mempengaruhi sehingga berakibat masih terdapat penyimpangan. Penyimpangan itu selain disebabkan oleh faktor petani sendiri, tidak terlepas pula dari faktor di luar kontrol petani yang berkaitan dengan lembaga yang terkait, dan faktor lingkungan alami di tempat usahatani. Adanya penyimpangan implementasi Supra Insus tersebut maka penting untuk dikaji implementasinya di di WKPP Balen IV, Kecamatan Balen, Bojonegoro, Jawa Timur. Daerah tersebut adalah pemenang lomba Supra Insus tingkat Nasional pada MT 1990/1991, yang seharusnya implementasi Supra Insus sudah sesuai rekomendasi pemerintah, akan tetapi dalam kenyataanya masih banyak terjadi penyimpangan. Dalam studi ini akan dilakukan pemilahan antara Petani KUT dan Petani Swadana baik pada MH 1990/1991 maupun MK 1991. Di WKPP Balen IV, Paket Teknologi yang samasekali menyimpang dari rekomendasi adalah Tata Guna Air di Tingkat Usahatani (TGATUT), Cara pengolahan tanah dan Pengendalian Hama Penyakit secara Terpadu (PHT). Semua responden Petani KUT maupun Petani Swadana dalam mengolah tanah baik untuk MH 1990/1991 dan MK 1991 menyimpang rekomenda- si, karena dilaksanakan secara 1X bajak dan 1X garu. Semua responden baik Petani KUT dan Petani Swadana telah menggunakan benih padi yang bersertifikat dan berlabel biru karena mereka telah mengetahui bahwa benih yang bermutu tinggi menghasilkan produksi padi lebih tinggi. Implementasi pergiliran varietas oleh petani KUT pada MH 1990/1991 dan MK 1991 telah berhasil, yaitu 94.29% responden telah melaksanakan pergiliran varietas. Sedangkan petani Swadana hanya 34.29% yang melaksanakan pergiliran varietas. Pada implementasi pergiliran varietas diperlukan kerjasama antar petani dalam satu WKPP maupun antar kelompok tani dalam satu WKBPP…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcFarming managementid
dc.titleImplementasi supra insus oleh petani penerima kut dan petani swadana : Studi kasus di WKPP Balen IV Kecamatan Balen, Bojonegoro Jawa Timurid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record