Show simple item record

dc.contributor.advisorMurdianto
dc.contributor.authorKaryana, Nana
dc.date.accessioned2024-03-27T06:15:03Z
dc.date.available2024-03-27T06:15:03Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143900
dc.description.abstractapta Serangan organisme penggangu tanaman (OPT) merupakan salah satu kendala teknis dalam memproduksi beras dan pangan. Pemerintah melalui program BIMAS secara cepat mengenalkan dan menganjurkan pengendalian hama dengan pestisida hingga sedemikian kuat mengakar dalam diri petani. Ternyata penggunaan pestisida menimbulkan dampak negatif dibalik manfaatnya yang begitu ampuh. Pemerintah kemudian mengubah pendekatan pengendalian hama dengan konsep PHT. Penerapan PHT pada usahatani merupakan realisasi dari keputusan petani secara individu. Supaya sikap, pengetahuan, dan tindakan yang ditanamkan melalui SLPHT dapat mengakar dalam diri petani, pengkajian lebih lanjut diperlukan terhadap berbagai faktor penyebab yang mempengaruhi penerapan prinsip-prinsip PHT. Dengan demikian petani akan selalu menerapkan prinsip-prinsip PHT dalam usahataninya. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk megungkapkan bagaimana penerapan PHT oleh petani peserta SLPHT, dan secara khusus ingin mengetahui: (1) Karakteristik dan faktor luar petani serta pengaruhnya terhadap motivasi, sikap, dan orientasi nilai budaya petani peserta SLPHT dan (2) Hubungan motivasi, sikap, dan orientasi nilai budaya yang dimiliki petani dengan penerapan inovasi PHT oleh petani peserta SLPHT. Penelitian ini bersifat studi kasus dan survei. Studi kasus karena hasil penelitian hanya menggambarkan kasus pada SLPHT Kelompok Tani Tani Mukti di Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat dengan disertai data kualitatif. Survei karena responden yang diambil adalah semua (25 orang) petani peserta SLPHT dari 35 orang petani anggota kelompok tani. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan sengaja (purposif) dengan alasan bahwa Kelompok Tani Tani Mukti telah mengikuti SLPHT bagi anggotanya sebanyak dua kali. Unit analisa dalam penelitian ini adalah petani peserta SLPHT Kelompok Tani Mukti yang berjumlah 25 orang. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari data potensi desa, literatur yang relevan dan juga dinas maupun instansi terkait lainnya. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diolah secara manual serta disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabulasi silang. Data-data hasil wawancara lainnya yang bersifat deskriptif dianalisa secara kualitatif dengan menjelaskan dan memaparkan fakta yang terjadi di lapangan…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcCooperativeid
dc.titlePenerapan pengendalian hama terpadu (PHT) oleh petani peserta SLPHT : Kasus SLPHT Kelompok Tani Tani Mukti Desa Ciranjang Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjurid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record