Rancangan dan Uji Coba Otomatisasi Irigasi Cakram
View/ Open
Date
2012Author
Rahman, Kemas Ferri
Setiawan, Budi Indra
Saptomo, Satyanto K.
Metadata
Show full item recordAbstract
Irigasi mengurangi resiko gagal panen karena ketidakpastian hujan dan kekeringan, membuat unsur hara yang tersedia menjadi lebih efektif, menciptakan kondisi kelembaban tanah optimum untuk pertumbuhan tanaman, serta hasil dan kualitas tanaman yang lebih baik. Inovasi dalam pemberian air irigasi dengan jumlah dan waktu yang tepat sangat diperlukan agar air yang disalurkan dapat benar-benar meresap ke zona perakaran tanaman tanpa terbuang percuma. Untuk itu, dalam penelitian ini akan dilakukan perancangan dan uji coba pemberian air irigasi dengan sistem otomatisasi.
Tipe irigasi yang digunakan adalah irigasi cakram, yang merupakan pengembangan dari konsep irigasi tetes (trickle irrigation) akan tetapi memiliki ukuran diameter emitter yang lebih besar. Dari penelitian ini, diharapkan dapat dihasilkan suatu kondisi kelembaban tanah untuk keadaan optimum bagi pertumbuhan tanaman secara tepat. Miniatur jaringan irigasi cakram dibuat di lahan seluas ± 5 m x 2,9 m dengan jumlah emitter berbentuk cakram sebanyak 30 buah dan masing-masing emitter berdiameter 14 cm serta tinggi 6 cm. Bagian bawah emitter dilapisi karung dengan lubang seukuran pipa PVC di bagian tengahnya. Air yang keluar melalui selang transparan akan jatuh membasahi bagian atas karung, kemudian perlahan akan meresap melewati celah yang agak rapat antara karung dan pipa PVC.
nian Celah dibuat tidak terlalu rapat dan tidak terlalu longgar. Jika terlalu rapat, kecepatan infiltrasi akan lebih lambat dibandingkan kecepatan air yang keluar dari selang transparan, sehingga dapat menyebabkan tingginya volume air di dalam ruang emitter. Demikian juga sebaliknya, jika terlalu longgar, air yang jatuh dan meresap ke tanah akan lebih banyak dan memungkinkan terjadinya pemberian air secara berlebihan. Untuk meratakan sebaran peresapan aliran air, digunakan waterpass agar cakram yang ditanam di tanah rata/berada pada elevasi yang sama. Supaya air yang dialirkan dapat langsung meresap ke daerah perakaran, sebagian tubuh emitter ditanam di dalam tanah dengan ukuran kedalaman 3 cm. Pipa utama dan pipa distribusi yang digunakan adalah pipa PVC dengan diameter ½ inch. Sedangkan penghubung antara pipa distribusi dengan emitter cakram berupa selang transparan berdiameter 5 mm dan panjang 60 cm…dst