Show simple item record

dc.contributor.authorWijayanti, Rindra Rizki
dc.date.accessioned2010-05-07T00:44:47Z
dc.date.available2010-05-07T00:44:47Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14358
dc.description.abstractKeberadaan KRB sebagai pusat konservasi tumbuhan yang mengkoleksi beragam jenis tumbuhan tropis terbesar di dunia, saat ini menjadi semakin disadari pentingnya baik ditinjau dari segi ekonomi maupun ekologi. Dilihat dari segi ekologi keberadaan KRB sebagai penyerap karbondioksida, penghasil oksigen, daerah peresapan air, nilai estetika, pencipta keseimbangan dan keserasian fisik kota serta mendukung pelestarian keanekaragaman hayati. Secara ekonomi, keberadaan KRB mempunyai andil dalam usaha meningkatkan pendapatan negara serta menambah pendapatan daerah Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat kesehatan yang diperoleh masyarakat yang bermukim disekitar kawasan konservasi KRB, dilihat dari kemampuannya melakukan proses penyerapan gas pencemar udara, mengetahui nilai ekonomi dari tanaman langka yang terdapat di KRB serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap rekreasi dan menilai permintaan ekonomi wisata di KRB. KRB memiliki potensi dalam menghasilkan oksigen sebesar Rp 1.657.500.000,00 per hari atau setara dengan Rp 596.700.000.000,00 per tahun. Potensi KRB dalam melakukan penyerapan gas-gas pencemar udara melalui pendekatan biaya kesehatan diperoleh sebesar Rp 9.570.457.800,00. Nilai ini dapat menjadi patokan bagi besarnya subsidi yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk menanggulangi dampak pencemaran udara yang terjadi di wilayah Kecamatan Bogor Tengah. Penilaian tanaman langka di KRB dengan pendekatan biaya pengganti diperoleh sebesar Rp 217.620.080,00. Penilaian tanaman dihitung berdasarkan harga jual per bibit tanaman langka, hasil kayu per tanaman serta hasil lainnya (non-kayu). Nilai ini sebenarnya lebih besar, karena dalam perhitungan ini tidak semua jenis tanaman dihitung. Namun, yang terpenting adalah bila keberadaan tanaman langka ini terus dipertahankan kelestariannya baik itu melalui upaya reintroduksi maupun konservasi, masyarakat maupun pemerintah tidak hanya mendapatkan manfaat dari segi ekonomi juga dari segi ekologis, biologis, dan sosial. KRB dengan sumberdaya alam yang dimilikinya memiliki nilai pemanfaatan atau kegunaan sebagai obyek wisata yang nilainya dapat diestimasi dengan pendekatan biaya perjalanan (TCM), dengan pendekatan ini juga dapat dianalisis permintaan terhadap wisata KRB. Permintaan wisata KRB dimodelkan dalam bentuk regresi linear berganda. Permintaan wisata KRB (frekuensi kunjungan seseorang ke KRB) dipengaruhi secara negatif oleh faktor biaya perjalanan, jenis kelamin, status pernikahan dan waktu tempuh serta secara positif dipengaruhi oleh faktor jarak tempuh, pendapatan, jenis pekerjaan, tingkat usia dan waktu di lokasi. Surplus konsumen pengunjung KRB sebesar Rp 18.260,87 per kunjungan dan nilai manfaat/nilai ekonomi KRB sebagai tempat wisata adalah sebesar Rp 13.643.152.174,00 per tahun.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePenilaian Ekonomi dan Jasa Lingkungan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogorid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record